Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

51 Imigran Gelap Kabur

Kompas.com - 07/05/2012, 03:09 WIB

Manado, Kompas - Sebanyak 51 imigran asal Afganistan dan Iran melarikan diri dari Rumah Detensi Imigrasi Manado, Sabtu (5/5) dini hari. Mereka keluar melalui terowongan dari ruang tahanan menembus pagar belakang, lalu kabur dengan beberapa mobil yang diduga telah disiapkan.

Imigran gelap yang melarikan diri tersebut semuannya laki-laki. Sebagian besar asal Afganistan dan belasan lainnya imigran asal Iran. Mereka telah ditahan di kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Manado selama tiga bulan hingga satu tahun.

Kepala Regional Imigrasi Kantor Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara Hardi Kamarudin, Sabtu siang, membenarkan soal pelarian imigran tersebut. ”Kami sudah minta bantuan Kepolisian Daerah Sulut menangkap mereka,” katanya.

Para imigran gelap itu keluar melalui terowongan sepanjang 5 meter yang menghubungkan ruang tahanan dan pagar belakang rudenim di pinggir Ring Road I Manado.

Kaburnya para imigran gelap itu baru diketahui petugas rudenim pukul 05.30, saat ronda pagi. Petugas mendapati sebuah blok tahanan kosong dan menemukan lubang berdiameter 50 sentimeter yang memanjang ke arah pagar belakang rudenim. Diduga, terowongan itu sudah lama digali. ”Aneh, mereka lolos melalui terowongan,” kata Hardi, yang langsung memeriksa petugas yang berjaga hari itu.

Di Rudenim Manado terdapat ratusan imigran. Mereka berasal dari Afganistan, Iran, Irak, Nepal, Hongkong, dan Filipina.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulut Ajun Komisaris Besar Daniel Adare, polisi langsung mengejar para imigran yang kabur. Berdasarkan informasi dari warga, Sabtu sekitar pukul 09.00, para imigran terlihat di Tomohon.

Mogok makan

Di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, hingga Sabtu, sebanyak 169 imigran asal Afganistan yang ditahan di Rudenim Tanjung Pinang mogok makan. Mereka mendesak PBB memberikan status pengungsi dan suaka.

Kepala Rudenim Tanjung Pinang Yunus Junaid mengatakan, pemogokan dilakukan sejak Selasa (1/5). Para imigran itu biasanya mengambil jatah makan secara rutin. Namun, sejak Selasa siang, tidak ada yang mengambil makanan serta menolak makanan yang diantarkan petugas ke kamar. Akibatnya, 57 imigran masuk klinik rudenim dan rumah sakit.

Di Lampung, 28 imigran gelap asal Myanmar dan Pakistan diamankan Polda Lampung di Tegineneng, Pesawaran, Sabtu lalu. Mereka diduga hendak menyeberang dan mencari suaka ke Australia.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, ke-28 imigran itu ditangkap saat menumpang bus ALS Medan-Yogyakarta. (RAZ/ZAL/JON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com