Manado, Kompas -
Imigran gelap yang melarikan diri tersebut semuannya laki-laki. Sebagian besar asal Afganistan dan belasan lainnya imigran asal Iran. Mereka telah ditahan di kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Manado selama tiga bulan hingga satu tahun.
Kepala Regional Imigrasi Kantor Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara Hardi Kamarudin, Sabtu siang, membenarkan soal pelarian imigran tersebut. ”Kami sudah minta bantuan Kepolisian Daerah Sulut menangkap mereka,” katanya.
Para imigran gelap itu keluar melalui terowongan sepanjang 5 meter yang menghubungkan ruang tahanan dan pagar belakang rudenim di pinggir Ring Road I Manado.
Kaburnya para imigran gelap itu baru diketahui petugas rudenim pukul 05.30, saat ronda pagi. Petugas mendapati sebuah blok tahanan kosong dan menemukan lubang berdiameter 50 sentimeter yang memanjang ke arah pagar belakang rudenim. Diduga, terowongan itu sudah lama digali. ”Aneh, mereka lolos melalui terowongan,” kata Hardi, yang langsung memeriksa petugas yang berjaga hari itu.
Di Rudenim Manado terdapat ratusan imigran. Mereka berasal dari Afganistan, Iran, Irak, Nepal, Hongkong, dan Filipina.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulut Ajun Komisaris Besar Daniel Adare, polisi langsung mengejar para imigran yang kabur. Berdasarkan informasi dari warga, Sabtu sekitar pukul 09.00, para imigran terlihat di Tomohon.
Di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, hingga Sabtu, sebanyak 169 imigran asal Afganistan yang ditahan di Rudenim Tanjung Pinang mogok makan. Mereka mendesak PBB memberikan status pengungsi dan suaka.
Kepala Rudenim Tanjung Pinang Yunus Junaid mengatakan, pemogokan dilakukan sejak Selasa (1/5). Para imigran itu biasanya mengambil jatah makan secara rutin. Namun, sejak Selasa siang, tidak ada yang mengambil makanan serta menolak makanan yang diantarkan petugas ke kamar. Akibatnya, 57 imigran masuk klinik rudenim dan rumah sakit.
Di Lampung, 28 imigran gelap asal Myanmar dan Pakistan diamankan Polda Lampung di Tegineneng, Pesawaran, Sabtu lalu. Mereka diduga hendak menyeberang dan mencari suaka ke Australia.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, ke-28 imigran itu ditangkap saat menumpang bus ALS Medan-Yogyakarta.