Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Imigran Gelap Masih di Penampungan Imigrasi Bandar Lampung

Kompas.com - 07/05/2012, 15:14 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 28 imigran gelap asal Myanmar dan Pakistan masih diamankan di penampungan Kantor Imigrasi Bandarlampung.

"Imigran gelap itu ditangkap pada hari Sabtu (5/5/2012) sekitar pukul 22.30 WIB oleh jajaran Polsek Natar, Tegineneng," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Panjang, Bandar Lampung, Edmon Arwin, Senin (7/5/2012) ini.

Menurut Edmon, diperkirakan para imigran gelap itu berangkat dari Medan dengan menumpangi bus ALS.

"Sekarang masih dalam pengamanan Kantor Imigrasi Bandar Lampung, tinggal menunggu kepastian dari International Organization Migration (IOM) untuk difasiliasi ke penampungan," katanya.

Edmon menyebutkan, Lampung belum memiliki tempat penampungan imigran gelap yang memadai. Karena itu, pihaknya masih minta petunjuk dari IOM.

"Dari 25 imigran gelap asal Myanmar, ada satu keluarga yang terdiri atas bapak, ibu, dan 4 orang anak," katanya.

Berdasarkan data Polda Lampung, provinsi itu merupakan pintu gerbang masuknya para imigran gelap menuju negara tujuan Australia.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kami sudah melakukan penangkapan lebih dari 40 imigran gelap. Karena itu, kita perlu mewaspadai arus tersebut," kata Humas Polda Lampung, Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih.

Mengingat Lampung sebagai pintu gerbang masuknya imigran gelap, IOM, memfasilitasi pembangunan penampungan imigran gelap di Markas Polda Lampung.

"Dalam waktu dekat, gedung tersebut selesai pembangunannya, dan bisa digunakan untuk menampung para imigran gelap yang ditemukan di Lampung," katanya.

Sebelumnya, Jajaran Polda Lampung mengamankan 10 imigran gelap asal Myanmar, di rumah kontrakan di Perum Nila Surya, Bumiwaras, Telukbetung Selatan, pada Februari lalu.

Mereka berangkat dari Medan, dan rencananya akan diberangkatkan ke negara tujuan Australia melalui jalur darat. Sebelum ke tempat tujuan ditampung di kontrakan, baru ke Yogyakarta lalu ke Australia.
 

Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com