Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: Kita Serius Produksi Massal Mobil Listrik

Kompas.com - 13/05/2012, 21:26 WIB
Jean Rizal Layuck

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menyatakan, pemerintah serius memproduksi mobil bertenaga listrik menggantikan mobil berbahan bakar fosil. Produksi massal mobil bertenaga listrik diharapkan berlangsung pada 2014.

Menurut Menristek di Manado, Minggu (13/5/2012), peta jalan produksi massal mobil bertenaga listrik akan disusun bersama pakar mobil listrik dari empat perguruan tinggi, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Pemerintah sangat serius mobil listrik. Empat perguruan tinggi akan lebih dulu memaparkan presentasi mereka di depan Presiden Juni depan, setelah itu dibuat roadmap sampai produksi tahun 2014," kata Menristek seusai mengikuti presentasi Panel Ilmiah Independen mengenai lingkungan Teluk Buyat pascatambang Newmont Minahasa Raya.

Dikatakannya, pengadaan mobil listrik sangat penting menggantikan mobil berbahan bakar fosil yang terus berkurang. Menurut Menristek, keseriusan pemerintah memproduksi mobil listrik dinyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam beberapa pertemuan kabinet. Pemerintah bahkan telah mengalokasi dana Rp 100 miliar untuk kepentingan penelitian.

Pemerintah juga menjajaki kerja sama produksi mobil listrik dengan PT Astra yang memproduksi mobil jenis hybrid. "Akan tetapi, persoalan terletak pada nilai pajak yang tinggi. Lagi dicari solusi apakah pajak komponen ekspor mobil Astra dapat diturunkan," ungkapnya.

Kementerian Ristek juga mendanai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengembangkan microbus atau bus listrik. Menurut Gusti, pihaknya sudah memiliki prototipe mobil listrik microbus, tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut.

Gusti mengatakan, penelitian mobil listrik perlu komprehensif, termasuk bagaimana memproduksi baterai dan insfrastruktur pengisian listrik yang mesti tersedia dengan baik. "Infrastruktur stasiun isi ulang baterai harus dibuat. Kalau tidak, bagaimana mobil bisa jalan jauh," tambahnya.

Pengamat otomotif di Manado, Abner Kakunsi, mengatakan, produksi mobil listrik tak begitu rumit. Mobil listrik sendiri sudah diproduksi massal di negara-negara maju seperti di Eropa. Dikatakan, krisis energi yang melanda dunia membuat sejumlah produsen mobil dunia menaruh perhatian serius terhadap mobil listrik.

"Sebuah produsen mobil Jepang sudah memproduksi 30.000 mobil listrik," katanya.

Dikatakan, mobil listrik memiliki beberapa kelebihan potensial jika dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

    IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

    Whats New
    Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

    Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

    Whats New
    Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

    Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

    Whats New
    Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

    Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

    Spend Smart
    'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

    "Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

    Whats New
    Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

    Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

    Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

    Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

    Earn Smart
    Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

    Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

    Whats New
    Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

    Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

    Whats New
    Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

    Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

    Whats New
    Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

    Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

    Whats New
    Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

    Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

    Whats New
    IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Earn Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com