Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Mebel Anak Beromzet Puluhan Juta

Kompas.com - 17/05/2012, 11:30 WIB

KOMPAS.com — Bisnis seputar produk kebutuhan anak seolah tiada matinya. Selain menjadi tren, produk mebel khusus untuk anak juga menjadi peluang usaha yang menarik. Margin keuntungan yang didapat dari usaha ini sekitar 30 persen dan bisa balik modal dengan cepat.

Semakin beranjak besar, orang tua biasanya membiasakan anak mandiri. Salah satunya dengan menyediakan kamar dengan desain dan motif yang disesuaikan dengan selera anak, lengkap dengan perabotnya. Inilah yang membuat bisnis yang menyasar anak tetap menjanjikan.

Sejak tiga tahun, empat tahun terakhir, misalnya, permintaan mebel khusus untuk anak semakin meningkat. Ranjang, aneka rak, meja belajar, sofa, ataupun lemari dengan nuansa anak-anak makin diburu. ”Awalnya saya bermain di mebel umum, tetapi sejak dua tahun terakhir saya fokus menggarap mebel khusus anak,” kata Achmad Zainudin, pemilik Mebel Anak di Jepara, Jawa Tengah.

Langkah ini juga yang diambil oleh Sisca Sada yang membuka usaha mebel khusus untuk anak bernama Petite Elle sejak dua setengah tahun silam. ”Ibu-ibu muda sekarang cukup antusias untuk mempercantik kamar buah hati mereka. Mereka juga cenderung latah karena lingkungan mereka banyak menggunakan mebel anak,” jelasnya.

Sisca mengaku penjualan mebel khusus anak di Petite Elle mencapai 15 unit per bulan. Harganya mulai Rp 1,2 juta hingga Rp 8,9 juta per unit.

Achmad bilang, menjalankan usaha mebel anak ternyata menguntungkan. ”Awalnya pelanggan hanya memesan ranjang anak. Akan tetapi, setelah melihat produk yang lain, mereka memesan perabot lain,” katanya. Saat ini penjualan mebel khusus anak di Mebel Anak mampu menghasilkan omzet sekitar
Rp 30 juta per bulan.

Stepanus Sriwijaya, pemilik usaha Furnitur Anak di Yogyakarta, menambahkan, keuntungan yang didapat dari usaha menggarap mebel anak cukup lumayan dan bisa balik modal dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. ”Per bulan, rata-rata usaha kami bisa menghasilkan omzet antara Rp 30 juta dan Rp 40 juta. Margin keuntungannya bisa mencapai 30 persen,” ungkapnya.

Baik Achmad, Sisca, maupun Stepanus punya cara sama untuk memperluas pasar. Mereka mengandalkan internet guna memasarkan produk. Achmad, misalnya, menggunakan layanan iklan online. Stepanus memanfaatkan jejaring Facebook dan website. Adapun Sisca menggunakan blog dan jejaring sosial untuk memperkenalkan produknya. ”Saya juga sedang menyiapkan website khusus,” katanya.

Pemasaran "online"

Achmad bilang, jurus pemasaran online merupakan senjata ampuh untuk menjangkau sasaran. ”Segmen usaha ini, kan, rata-rata menengah atas dan ibu-ibu muda. Mereka biasa mengandalkan internet untuk mencari informasi,” katanya. Apalagi kebanyakan konsumen yang membutuhkan mebel anak berada di kota besar. Mereka biasa mengakses internet.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com