Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Daya Manusia Kekayaan Terbesar

Kompas.com - 26/05/2012, 05:36 WIB

Solo, Kompas - Manusia Indonesia merupakan kekayaan terbesar bangsa dan negara ini, bukan sumber daya alamnya. Dengan demikian, janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah hal utama yang harus dicapai.

Demikian diungkapkan pemrakarsa gerakan Indonesia Mengajar, yang juga Rektor Universitas Paramadina Jakarta, Anies Baswedan pada seminar ”Menyentuh Hati Generasi Berprestasi” dan Deklarasi Solo Mengajar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (25/5) sore.

”Selama kita menganggap kekayaan terbesar adalah alam, kita takkan pernah maju. Lain jika manusia Indonesia yang kita anggap kekayaan terbesar sehingga kita berupaya mencerdaskan manusianya. Jika manusianya cerdas, mudah mengubah bangsa karena manusianya cerdas mengelola kekayaan alam yang begitu luar biasa ini,” katanya.

Untuk itu, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa harus menjadi upaya bersama. Pendidikan pun hendaknya tak dipandang sebagai program, tetapi tanggung jawab bersama. ”Dengan demikian, semua terlibat dan merasa memiliki masalah sehingga ikut berupaya mengatasi,” kata Anies.

Kondisi saat ini, secara nasional, 21 persen sekolah di perkotaan kekurangan guru. Di desa porsinya lebih besar, yakni 37 persen. Daerah terpencil, 66 persen sekolah kekurangan guru.

Untuk mengetuk keinginan kaum muda yang berprestasi, lanjut Anies, ia membangkitkan kebanggaan calon pengajar dengan bersedia mengajar di daerah-daerah terpencil. Dengan mengajar setahun, pengajar meninggalkan inspirasi seumur hidup bagi murid-muridnya.

Gerakan ini pun akhirnya direspons positif. Kaum muda di Solo mengikuti langkah ini dengan membentuk gerakan ”Solo Mengajar” dan terhimpun 130 relawan.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Furqon Hidayatullah mengatakan, menjadi pendidik harus menjiwai dan profesional. Dengan demikian, generasi penerus yang tercetak akan memiliki kualitas yang lebih baik. (EKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com