Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakor Ayam Potong Berakhir Kandas

Kompas.com - 17/07/2012, 18:59 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Rapat koordinasi (rakor) di kantor Dinas Peternakan Jawa Barat, yang membahas soal kenaikan harga ayam potong menjelang bulan puasa, berakhir dengan kebuntuan.

Sebagian besar pihak yang datang, mulai peternak, pedagang, hingga pemerintah, tidak berdaya menghadapi kenaikan harga ayam potong di pasaran menghadapi munggahan dan Idul Fitri nanti.

Demikian hasil rapat koordinasi yang berlangsung pada Selasa (17/7/2012) selama tiga jam lebih. Rapat tersebut diikuti beberapa unsur, seperti Gabungan Perusahan Pembibitan Unggas (GPPU), Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN), hingga Pedagang Pasar dan Kios Tradisional (Pesat). Agendanya, membahas soal kenaikan harga komoditas ayam menjelang bulan puasa.

Setelah berkoordinasi, setiap pihak ternyata menyatakan tidak memanfaatkan kesempatan dengan mengambil keuntungan melebihi seharusnya. Masing-masing dari mereka mengeluarkan perhitungan yang memperlihatkan bahwa sebetulnya dengan kenaikan harga itu, untung yang didapat masih berkisar 10 persen.

"Artinya perundingan ini berakhir dengan sia-sia. Kami kecewa karena tidak ada solusi yang bisa dihasilkan," kata Usep Iskandar Wijaya, Ketua Pesat Jawa Barat.

Meski demikian, Kepala Dinas Peternakan Jabar, Koesmayadie, menuturkan bahwa masih ada kesimpulan yang didapatkan dari rapat koordinasi ini, yakni perlunya membangun koordinasi ataupun komunikasi antara pelaku dunia usaha perunggasan.

Pemerintah juga terdorong untuk mengembangkan usaha pembibitan daerah agar tidak tergantung pada usaha pembibitan yang didominasi pengusaha besar.

Pesat sebelumnya berunjuk rasa hingga mogok berjualan ayam potong, sebagai protes atas kenaikan harga yang tidak terkendali. Usep mengkhawatirkan, bila ayam potong terus naik harganya, bukan keuntungan yang didapat pedagang, melainkan sebaliknya karena daya beli masyarakat yang terus menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com