Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Mobil Murah Akhir 2012

Kompas.com - 20/07/2012, 02:48 WIB

Jakarta, Kompas - Peraturan pemerintah menyangkut insentif mobil murah baru bisa diterbitkan akhir tahun 2012. Hingga kini, perumusan kebijakan fiskal masih dalam proses pematangan.

Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Kamis (19/7), mengatakan, ”Perumusan kebijakan fiskal untuk program low cost and green car agar lebih komprehensif akan diintegrasikan sekaligus dengan kebijakan pengembangan mobil dengan emisi karbon rendah.”

Pengembangan emisi karbon rendah yang dimaksudkan meliputi teknologi hibrida, tenaga listrik, diesel teknologi maju atau petrol engine, dan fuel cell.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, ”Masih ada faktor-faktor sektor internal yang harus dimatangkan karena levelnya menyangkut peraturan pemerintah.”

Chief External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Irwan Priyantoko memandang, selama ini prinsipal otomotif masih menunggu peraturan pemerintah. Di lain sisi, sejumlah pemain otomotif sebetulnya sudah mulai mengembangkan dan melirik pasar Indonesia untuk teknologi hibrida.

Namun, Irwan memandang, sebelum sampai pada penerapan kebijakan insentif ini, pasar otomotif domestik semestinya juga mulai dibarengi dengan memperluas ekspansi pasar ekspor. Walaupun pasar global sedang lesu, prinsipal otomotif juga perlu mempersiapkan momentum kebangkitan ekonomi dunia.

Dia mencontohkan, produksi mobil di Thailand bisa mencapai 1,5 juta unit per tahun. Mereka sudah membidik pasar otomotif yang makin meningkat. Dari jumlah yang diproduksi, hanya sekitar 800.000 unit yang dipasarkan di pasar domestik, sedangkan sisanya diekspor ke beberapa negara.

”Sampai saat ini, sejumlah konsumen memang masih harus antre menunggu pengiriman mobil yang sedang proses produksi. Ke depan, pasar ekspor harus mulai digarap,” kata Irwan.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor, penjualan otomotif pada Januari-Juni 2012 mencapai 535.263 unit. (OSA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com