Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTBA dan PLN Gandeng Malaysia Bangun PLTU

Kompas.com - 07/08/2012, 09:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT PLN bekerja sama dengan Tenaga Nasional Berhad (TNB), perusahaan negara milik Malaysia, membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 X 600 MW di Indragiri Hulu, Riau. Investasi pembangunan PLTU ini mencapai Rp 15 triliun. Rencananya, pembangunan konstruksi PLTU tersebut akan dimulai akhir 2013 mendatang.

Hananto Budi Laksono, Sekretaris Perusahaan PTBA, mengatakan, Juni lalu, ketiga perusahaan itu telah meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pembangunan PLTU tersebut. "Kalau tidak ada halangan, September mendatang akan dibentuk konsorsium pelaksanaan proyek ini. Nilai investasinya sekitar Rp 15 triliun," ungkap Hananto ke KONTAN, Senin (6/8/2012).

Nantinya konsorsium yang dibentuk tiga perusahaan tersebut bertugas melakukan studi kelayakan (feasibility study) pembangunan PLTU. Diperkirakan, studi kelayakan selesai tersebut tuntas pada akhir 2013. Selesainya studi kelayakan itu tersebut juga tanda dimulainya pembangunan PLTU. "Proyek selesai 2016-2017," katanya.

Selain membuat studi kelayakan, konsorsium ini juga akan membentuk tiga anak usaha yang menjadi penopang pembangunan PLTU tersebut. Secara umum, setiap anak usaha mempunyai fungsi yang berbeda, yakni menyediakan pasokan batu bara, pengoperasian PLTU serta mengembangkan jaringan transmisi.

Hananto menambahkan, perusahaan penyedia batubara itu akan memakai lahan konsesi PTBA yang memiliki cadangan batubara sebesar 367 juta ton dan sumber daya batubara sebanyak 790 juta ton. "Jadi batubara itu khusus untuk PLTU," kata Hananto.

Dia bilang, kebutuhan batubara untuk PLTU tersebut sekitar 5 juta sampai 6 juta ton per tahun. "Untuk perusahaan batubara, saham kami 51 persen, PLN 39 persen, dan TNB 10 persen," tandas Hananto.

Sedangkan kepemilikan saham di perusahaan pengelola PLTU, PTBA sebesar 25 persen, PLN 37,5 persen, dan TNB 37,5 persen. Dan di perusahaan transmisi, saham PTBA hanya 10 persen, sementara PLN dan TNB masing-masing mengempit 45 persen.

Ekspor listrik 50 persen

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengungkapkan, nantinya listrik dari PLTU Indragiri Hulu itu sebanyak 50 persen akan diekspor ke Negeri Jiran. Pengiriman listrik menggunakan kabel bawah laut yang bakal dibangun pada 2017 mendatang. Nur Pamudji meyakinkan, pada tahun itu, pasokan listrik untuk wilayah Sumatera sudah berlebih.

Dengan begitu, Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari ekspor listrik tersebut. Yang juga pasti, "PLN menjamin harga listrik tidak akan disubsidi Pemerintah Indonesia," tegas Nur Pamudji. (Muhammad Yazid, Amailia Putri Hasniawati, Azis Husain/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com