Palu, Kompas
Jalur Kebun Kopi berada di wilayah Palu-Donggala-Parigi Moutong dan selama ini menjadi akses yang menghubungkan Makassar-Gorontalo-Manado dan Palu-Gorontalo-Manado via pantai timur Sulawesi Tengah. Lazimnya kendaraan dari Makassar atau Palu akan masuk ke Kebun Kopi melalui Tawaeli, Palu, kemudian keluar di Toboli, Parigi Moutong. Selanjutnya melewati pesisir Teluk Tomini di pantai timur untuk menuju Gorontalo dan Manado.
Namun, dengan tertutupnya ruas jalan dari Palu, pengguna jalan harus melalui pantai barat di Donggala, memutar di wilayah Tambu, lalu keluar di Kecamatan Kasimbar, Parigi Moutong atau wilayah pantai timur. Jalur ini lebih panjang 200 km dengan penambahan waktu tempuh perjalanan 4-5 jam.
Longsor disebabkan hujan deras sejak Rabu sore. Pada malam hari tebing di sekitar Km 14 hingga arah Parigi Moutong longsor. Terdapat 20 titik longsor dan 10 titik di antaranya parah.
”Sampai sore (Kamis) ini masih ada sekitar delapan titik yang dibersihkan dan semuanya parah. Ada tiga alat yang diturunkan untuk membersihkan. Untuk sementara, jalur ini tertutup. Semua kendaraan harus memutar di pantai barat, Tambu, Kasimbar,” jelas Yanmar Nainggolan, Kepala Bidang Jasa Marga Dinas Pekerjaan Umum Sulteng.
Jalur Poso (Sangginora-Napu)-Palolo (Sigi) dan Palu yang jadi jalur alternatif kini juga kerap longsor. ”Tadi malam kami tertahan sampai subuh karena ada dump truck yang tertanam di jalan jalan rusak. Cukup lama kami menunggu, baru bisa lewat. Sekarang mau pulang ke Palu masih mencari informasi apakah kondisi jalan memungkinkan, atau tidak,” kata Moechtar Mahyuddin, warga Palu yang berada di Poso.