Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Cari Partner Garap Kereta Layang

Kompas.com - 07/09/2012, 09:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (HK) terus mengejar realisasi proyek kereta layang Bekasi-Tomang. Maklum, proyek tersebut sampai saat ini masih dalam tahap menyelesaikan proses perizinan dari pemerintah daerah.

Ary Widiyantoro, Sekretaris perusahaan PT Hutama Karya mengatakan, masterplan dan desain awal pembangunan kereta layang tersebut saat ini sudah siap. Rencananya proyek tersebut digarap untuk mengurangi kemacetan di sepanjang Bekasi hingga Jakarta. "Proyek ini dapat mengurai kemacetan sampai 30%," katanya, Kamis (6/9).

Proyek pembangunan kereta layang Bekasi-Tomang rencananya akan dibagi menjadi tiga paket pekerjaan. Paket pertama untuk jalur Bekasi-Cawang sepanjang 13 kilometer (km). Kedua, jalur Cawang-Semanggi sepanjang 8 km, dan ketiga, jalur Semanggi-Tomang sepanjang 5 km.

Dengan nilai investasi total mencapai Rp 10 triliun, sebanyak 30% dana akan didapatkan dari kas internal. Sedangkan sebanyak 70% yang lain berasal dari pinjaman perbankan, baik bank lokal maupun asing.

Selain mencari sumber pendanaan perbankan, Hutama Karya saat ini juga sedang mencari perusahaan yang bisa diajak bekerjasama untuk menuntaskan proyek kereta layang tersebut.

Selain itu, Ary mengatakan, pihaknya juga meminta insentif atau subsidi pendanaan dari pemerintah untuk proyek kereta layang itu. "Kita memang mengajukan, tetapi kita juga membuat pilihan lain seperti mengajak investor. Kalau hanya berpegangan pada dana subsidi terlalu lama prosesnya," ujarnya.

Diharapkan tahun depan dapat mulai dilakukan proses feasibility study. Pengerjaan proyek ini sendiri ditargetkan akan dimulai pada 2014 dan ditargetkan selesai pada 2016. Setelah menyelesaikan konstruksi selama selama dua tahun, perusahaan ini akan mulai melakukan impor gerbong pengangkut penumpang.

Saat ini, Hutama karya sedang melakukan pembicaraan dengan tiga negara produsen gerbong, yaitu China, Jepang, dan Korea. Rencananya dalam satu rangkaian kereta akan ada enam hingga 10 gerbong, masing-masing mampu mengangkut 180 penumpang.

Mempunyai kecepatan maksimal 60 km sampai 80 km per jam, panjang rangkaian akan disesuaikan dengan jam keberangkatan kereta. Gerbong untuk keberangkatan pagi akan lebih panjang dari keberangkatan siang. (Tri Sulistiowati/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com