Jakarta, Kompas -
”Kami memperoleh
Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tersebut merupakan bagian dari program Independent Power Producer dengan nilai proyek sebesar 1,59 miliar dollar AS. Pembiayaannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Huadian Bukit Asam Power tanpa memerlukan jaminan dari pemerintah.
Sebesar 75 persen dari total nilai investasi akan diperoleh melalui pinjaman komersial, sedangkan 25 persen sisanya atau 397,73 juta dollar AS akan disetor oleh PT BA dan China Huadian Hongkong Company Limited yang jumlahnya sesuai dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT BA Joko Pramono mengatakan, pembangunan PLTU ini bukan yang pertama bagi PT BA. PT BA sudah membangun PLTU di Banjarsari, Lahat, Sumatera Selatan.
”PLTU ini sebenarnya sudah akan dibangun tahun 2006. Namun karena waktu itu terjadi krisis, baru tahun 2011 PLTU ini kami bangun,” kata Joko.
PLTU Banjarsari yang memproduksi 2 x 110 MW listrik diperkirakan mulai menjual listriknya pada tahun 2014, sedangkan PLTU Banko Tengah mulai menjual listriknya pada tahun 2016.
Energi listrik yang dihasilkan sepenuhnya dipasok ke PLN untuk masuk ke jaringan interkoneksi Sumatera–Jawa.
Berkaitan dengan itu, dalam waktu dekat ini PT Huadian Bukit Asam Power dan PT PLN menandatangani perjanjian jual beli listrik untuk jangka waktu 25 tahun dengan volume bersih listrik sebesar 2 x 620,4 MW.