Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Merpati Itu Pesawat Legendaris

Kompas.com - 27/09/2012, 10:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menganggap bahwa Merpati Nusantara Airline merupakan maskapai legendaris. Sebab, maskapai tersebut merupakan maskapai pertama yang dipakai di Indonesia untuk penerbangan ke seluruh Nusantara.

"Karena begitu legendarisnya pesawat Merpati ini, khususnya di Indonesia timur, semua pesawat yang datang akan disebut Merpati," kata Dahlan saat memberikan sambutan di Peringatan 50 Tahun Merpati di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu malam (26/9/2012).

Menurut Dahlan, sebenarnya banyak pihak yang menghendaki Merpati tidak boleh mati. Ia mengatakan, Merpati sudah menjadi salah satu ikon penerbangan di Tanah Air, khususnya di Indonesia timur. Saat Merpati mengurangi pesawatnya dan mulai masuk maskapai Garuda Indonesia, masyarakat justru menyebut Merpati berekor biru.

"Begitu juga saat maskapai Lion masuk ke Indonesia timur, mereka malah menyebut Merpati berekor merah karena maskapai tersebut identik dengan warna merah. Dengan demikian, kalau masyarakat menghendaki agar Merpati tetap hidup, itu memang sudah sewajarnya," tuturnya.

Untuk mencapai kebangkitan Merpati, Dahlan pun mengapresiasi jajaran manajemen yang telah berusaha mendatangkan pesawat baru, baik berjenis Airbus, jet maupun pesawat dengan jumlah kursi hanya 50-100 kursi penumpang. Selain itu, Merpati juga diminta bersinergi dengan perusahaan BUMN lainnya. Kini, sudah berlangsung sinergi antara lain dengan PT Telkom untuk layanan call center, layanan pesawat kargo dengan PT Pos Indonesia, layanan online booking dengan Bank Mandiri, BRI, Bank Permata, dan BCA, begitu juga dengan co-branding-nya.

Uraian lebih lebih lengkap silakan klik Merpati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com