Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kupon Obligasi Danareksa Diharapkan "Single Digit"

Kompas.com - 09/10/2012, 16:04 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Danareksa Persero akan menerbitkan obligasi berkelanjutan Rp 500 miliar pada akhir tahun ini. Perseroan menginginkan kupon obligasi tersebut bisa single digit sehingga tidak memberatkannya.

Direktur Utama PT Danareksa Persero Edgar Ekasaputra menjelaskan, perseroan baru saja mendapat rating obligasi dengan peringkat A stabil outlook.

"Dengan rating A yang baru saja kita dapatkan, kupon obligasi diharapkan bisa single digit. Tapi, ini masih belum pasti karena rating juga baru keluar kemarin," kata Edgar di kantor Danareksa Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Menurut Edgar, obligasi tersebut akan bertenor 3-5 tahun. Penjamin emisinya adalah PT Danareksa Sekuritas. Dana hasil penerbitan tersebut akan digunakan untuk membayar obligasi jatuh tempo akhir tahun ini senilai Rp 500 miliar.

"Ini memang obligasi berkelanjutan Rp 1 triliun. Tahun ini baru refinancing Rp 500 miliar. Kalau bisa tahun depan akan menerbitkan lagi Rp 500 miliar," sebutnya.

Hingga saat ini, obligasi perseroan masih diproses di Bapepam-LK. Diharapkan proses penerbitan obligasinya bisa selesai pada Desember 2012. Sebelumnya, PT Danareksa mengumumkan rencananya untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar.

Penerbitan obligasi ini dilakukan karena Danareksa membutuhkan pendanaan jangka menengah dan panjang. Dana obligasi itu akan digunakan untuk refinancing utang Danareksa senilai Rp 500 miliar yang jatuh tempo pada akhir tahun ini.

Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, obligasi tersebut yakin akan diterima pasar. "Aset manajemen mungkin akan tertarik dengan return yang diberikan, apalagi melihat tenor tiga tahun," ujar dia.

Namun, dengan kondisi pasar global yang kurang bergairah, Made menduga investor masih akan selektif mengambil obligasi korporasi. Made memperkirakan kupon obligasi Danareksa tenor tiga tahun akan di kisaran 8,75 persen-9,25 persen. Sedangkan obligasi jangka waktu lima tahun memberi 9,25 persen-10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com