Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Kapal Inka Mina Bermasalah

Kompas.com - 19/11/2012, 19:03 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Pemerintah akan menghentikan bantuan kapal Inka Mina pada lima provinsi untuk tahun 2013, yakni Bengkulu, Sumatera Barat, Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Selatan.

Penghentian bantuan kapal dilakukan karena pengadaan dan operasional kapal di lima provinsi itu dinilai bermasalah.

Menurut Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zaini, di Batam, Senin (19/11/2012), mengemukakan, Bengkulu mengalami kegagalan pengadaan 4 unit kapal inka mina tahun 2012, Sumatera Barat belum mengoperasikan bantuan kapal sejak tahun 2011, Papua akibat bantuan kapal tahun 2011 tidak berjalan baik, dan Sulawesi Selatan akibat tidak sanggup melaksanakan tender pengadaan kapal inka mina.

Sementara itu, Papua Barat dinilai paling bermasalah akibat pengadaan bantuan 5 kapal inka mina dari total 8 kapal bantuan tahun 2011 hingga kini tidak sampai, sedangkan pada tahun 2010 nelayan tidak mau menerima bantuan kapal.

"Masih ada daerah yang belum siap dalam pengadaan dan operasional kapal bantuan inka mina. Tahun depan, kami akan memperbaiki proses tender dan memperkuat konsultan pengawasan," ujar Zaini.

Bantuan kapal yang dihentikan di lima provinsi tersebut akan direalokasi ke lima provinsi lain, yaitu Sulawesi Tenggara sebanyak 3 unit kapal, Sulawesi Tengah 3 unit, Gorontalo 1 unit, Jambi 3 unit dan Kalimantan Selatan 2 unit.

Program bantuan kapal Inka Mina ditargetkan sebanyak 1.000 kapal pada tahun 2010-2014. Total anggaran untuk pengadaan kapal itu sebanyak Rp 1,5 triliun. Hingga tahun 2012 sudah terealisasi sebanyak 521 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com