Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Bank Tanpa Kantor Menjadi Tren

Kompas.com - 21/11/2012, 02:35 WIB

Jakarta, Kompas - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi memunculkan kebutuhan dan tantangan baru bagi perbankan. Salah satunya, menjangkau sebanyak-banyaknya anggota masyarakat sebagai nasabah perbankan.

Namun, kondisi geografis Indonesia menyulitkan upaya tersebut. Hal ini berdampak pada besarnya biaya yang harus ditanggung bank jika menggunakan cara menambah jumlah kantor bank.

”Di masa datang, branchless banking akan menjadi tren guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap akses perbankan,” kata Bernard Saisse, Director Marketing and Operations PT Microsoft Indonesia, di Jakarta, Selasa (20/11).

Branchless banking adalah perbankan tanpa kantor cabang. Di Indonesia, konsep semacam ini sedang dicoba PT Sinar Harapan Bali di Bali bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi. Namun, belum ada aturan dari Bank Indonesia—selaku regulator perbankan—mengenai konsep ini.

Hendra Godjali, Senior Director PT Accenture, menyebutkan, saat ini transaksi di Indonesia lebih banyak berbasis tunai. Padahal perilaku masyarakat, termasuk nasabah bank, banyak menggunakan telepon seluler. Hal ini bisa menjadi masukan bagi bank untuk mengubah basis transaksi sekaligus menjaga relasi dengan nasabah.

”Memang kantor bank secara fisik tetap harus ada. Namun, tren lain juga harus diperhatikan bank, seperti multikanal dan jejaring sosial untuk nasabah,” kata Hendra.

Director Enterprise & Partners Group PT Microsoft Indonesia Sugianto Rahardja menambahkan, jasa keuangan merupakan industri yang intensif menggunakan data. Hal itu termasuk data yang digunakan untuk mengakomodasi tren dunia perbankan pada masa datang, menggunakan jejaring sosial, internet banking, dan mobile banking.

Data Bank Indonesia per September 2012, sebanyak 120 bank umum memiliki 15.899 kantor bank. Sebanyak 1.699 bank perkreditan rakyat (BPR) memiliki 4.357 kantor.

Pada September 2011, 120 bank umum memiliki 14.473 kantor, sedangkan 1.683 BPR memiliki 4.114 kantor.

Sejumlah bank di Indonesia getol menambah kantor cabangnya, tetapi dalam bentuk kecil. Sebagai contoh, kantor-kantor kas yang hanya memiliki dua pegawai dengan bangunan sewaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com