Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Ekonomi Tumbuh Tapi Belum Optimal

Kompas.com - 23/11/2012, 22:26 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah lebih tinggi dibanding negara lain. Namun pertumbuhan tersebut masih dinilai belum optimal.

Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan Mulya Siregar menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2012 telah naik 6,17 persen, lebih rendah dari target semula 6,3 persen.

"Namun pertumbuhan itu masih belum optimal dengan indikasi di sektor keuangan belum terjadi efisiensi secara maksimal," kata Mulya saat konferensi pers Bankers Dinner di Gedung Bank Indonesia Jakarta, Jumat (23/11/2012).

Menurut Mulya, sektor keuangan dan masyarakat Indonesia secara umum ini akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 dan integrasi sektor keuangan di 2020.

Untuk menyambut dua hal tersebut, sektor keuangan harus bisa bersaing di tingkat regional dan global. Salah satu pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan adalah menyiapkan industri di sektor keuangan agar bisa bersaing di regional maupun global. "Memang kuncinya adalah efisiensi," katanya.

Apalagi kondisi perekonomian global saat ini masih belum menentu dan masih ada kemungkinan krisis akan kembali. Namun untuk mengantisipasi, sektor keuangan dinilai harus memiliki cara khusus yaitu efisiensi di sektor keuangan.

"Nantinya harus ada efisiensi di teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Soalnya ini akan berdampak ke perekonomian Indonesia," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com