Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kali, IPO BUMN Tanpa Agen Asing

Kompas.com - 04/12/2012, 10:45 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menginginkan agar proses Initial Public Offering (IPO) perusahaan BUMN tanpa menggunakan agen penjual asing. Perusahaan sekuritas lokal masih dianggap mampu untuk melakukannya.

"Ini untuk pertama sekali BUMN tidak menggunakan International Selling Agent (ISA). Alasannya kita masih mampu melaksanakan itu sendiri," kata Dahlan selepas Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di kantor Waskita Karya Jakarta, Selasa (4/12/2012).

Saat ini pemerintah masih memiliki perusahaan sekuritas yang masih dianggap bagus untuk membantu perusahaan dalam proses IPO maupun penerbitan obligasi. Perusahaan sekuritas itu adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Sekuritas. Ketiga sekuritas pelat merah tersebut saat ini menjadi penjamin emisi (joint lead underwriter) untuk proses IPO PT Waskita Karya Persero.

Hari ini, mereka menandatangani Surat Penetapan Harga saham perdana IPO PT Waskita Karya. Sekadar catatan, harga saham perdana Waskita Karya ditawarkan antara Rp 320-405 per saham. Harga penawaran itu untuk nilai nominal saham sebesar Rp 100 per saham.

Hal itu terungkap dalam paparan publik penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) Waskita Karya di Jakarta, Kamis (22/11/2012).

Waskita Karya melakukan penawaran perdana saham sebanyak-banyaknya 3.082.315.000 (tiga miliar delapan puluh dua juta tiga ratus lima belas ribu) atau 32 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. "Range harga antara Rp 320 - 405 diharapkan di serap seluruhnya di dalam negeri," tambahnya.

Menurut Dahlan, ini merupakan IPO di penutup tahun dengan nilai setara dengan IPO Bank Jatim yang lalu. "Ini termasuk rekor terbesar IPO tahun ini," tambahnya.

Direktur Utama Waskita Karya, M Choliq menyatakan, dana hasil IPO sebesar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja yang bersifat permanen, dan sisanya 40 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.

Ia juga menegaskan, perseroan memberlakukan kebijakan pembagian dividen sebesar 30 persen dari total pendapatan tahun berjalan Periode penawaran awal mulai dilakukan pada 21 November -3 Desember 2012.

Saat ini Waskita masih menunggu pernyataan efektif dari Bappepam-LK yang diharapkan akan diperoleh pada 10 Desember 2012. Dengan demikain, Persoran dapat melakukan penawaran umum pada 12 - 14 Desember 2012. Setelah penawaran umum, penjatahan dilakukan pada tanggal 17 Desember 2012 dan puncak prosesi IPO yakni pencatatan saham di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember 2012. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com