Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Bumi, Grup Bakrie dan Rothschild Saling Klaim

Kompas.com - 12/12/2012, 07:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tensi perseteruan Grup Bakrie versus Nathaniel Rothschild (Nat) kian meninggi. Masing-masing mengklaim, Bumi Plc akan menerima proposal mereka pada pertemuan Board of Directors (BOD) Bumi Plc, Rabu (12/12/2012).

"(Keputusan atas proposal Bakrie) bisa tertunda lebih lanjut, tetapi pada akhirnya Bumi Plc akan setuju untuk menjual saham PT Bumi Resources Tbk kepada Bakrie," kata Christopher Fong, Juru Bicara Grup Bakrie, kepada Kontan.

Grup Bakrie ingin menukar 23,8 persen saham di Bumi Plc dengan 10,3 persen saham BUMI milik perusahaan asal London. Bakrie juga mengajukan pembelian kembali (buyback) 18,9 persen saham BUMI dari Bumi Plc 278,3 juta dollar AS.

Selain itu, Bakrie ingin membeli 84,7 persen saham Bumi Plc di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) senilai 947 juta dollar AS. Grup Bakrie pun yakin rencana ini berjalan mulus. "Bumi Plc akan mencari tawaran tertinggi untuk Berau. Saat ini, penawaran dari Bakrie merupakan tawaran paling bagus," klaim Fong.

Kubu Nat Rothschild tak mau kalah memperebutkan pengaruh di Bumi Plc. Nat Rothschild, dalam pernyataan tertulisnya kepada Kontan, mengaku mengirim surat kepada Bumi Plc mengenai penawaran alternatif atas proposal Grup Bakrie.

Nat mengklaim sudah punya dana segar 342,5 juta dollar AS untuk injeksi ekuitas baru di Bumi Plc. Sekitar 75 juta dollar AS dari kocek Nat. Sementara sisanya, patungan dari 11 investor strategis. Investor itu di antaranya Abu Dhabi Investment Council, Schroders Investment Management Limited, Standard Life Investments, Taube Hodson Stonex LLP, Artemis Investment Management LLP, dan Robert Friedland, seorang pengusaha pertambangan dari Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, Nat juga mengklaim berhasil merayu pemilik Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo. Namun, peran dan nilai investasi Hashim di Bumi Plc belum jelas.

Ida Sudoyo, Direktur Komunikasi Perusahaan Arsari Group, menyatakan, belum bisa berkomentar lebih jauh terkait peran Hashim. "Nanti saya konsultasikan dulu dengan Pak Hashim," kata Ida.

Kongsi tersebut diklaim Nat bisa mengumpulkan sekitar 28 persen hak voting dalam pengambilan keputusan Bumi Plc. "Pemahaman saya, ambang batas (hak suara) yang diperlukan Bakrie memuluskan proposal tak akan tercapai," klaim Nat.

Menurut Fong, pemegang saham minoritas Bumi Plc pasti akan menyadari bahwa setiap usulan baru dari Nat tidak memberikan hasil lebih baik, tetapi justru akan membuat mereka kehilangan investasi yang cukup besar. "Mereka bakal tahu bahwa Nat hanya mengajukan penawaran alternatif untuk menjamin reputasinya tidak akan luruh lebih lanjut," ujar dia.

Nick von Schirnding, Direktur Hubungan Perusahaan Bumi Plc, enggan memberi komentar soal ini.

Rumor baru yang muncul dari perseteruan ini adalah mundurnya Nalinkant Rathod dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Bumi Plc. Kabar itu diberitakan media Inggris, The Telegraph. Berita itu menyebut Rathod mengajukan surat pengunduran diri, Rabu (12/12/2012) bersamaan dengan pertemuan BoD Bumi Plc.

Namun, kabar itu dibantah Fong. "Itu hanya rumor," tandasnya. Sebelumnya, Indra Bakrie sudah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Co-Chairman, serta Ari Saptari Hudaya dari Direktur Non-Eksekutif Bumi Plc. (Veri Nurhansyah Tragistina, Agustinus Beo Da Costa/Kontan)

Ikuti perkembangannya di topik Kisruh Bumi

Baca juga:
Tandingi Bakrie, Rothschild Gandeng Keluarga Prabowo?
Grup Bakrie: Nath Sebarkan Dokumen Palsu untuk Rusak Bumi Plc
Jaringan Telekomunikasi Grup Bakrie Disinyalir Dibajak
Kisruh BUMI, Samin Tan dan Bakrie Pecah Kongsi?
Indonesia Fokus Menuju Nomor 7 Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Whats New
    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Whats New
    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Whats New
    Puasa Itu Berhemat atau Boros?

    Puasa Itu Berhemat atau Boros?

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com