Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Plc Kembalikan BUMI, Grup Bakrie Apresiasi

Kompas.com - 13/12/2012, 10:59 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Grup Bakrie menghargai dan mengapresiasi keputusan Dewan Direksi Bumi Plc yang telah mengakui adanya aksi ilegal pembajakan terhadap email perusahaan. Terkait itu, Rapat pada Rabu (12/12/2012) waktu setempat juga, menyetujui sebagian permintaan Grup Bakrie keluar dari Bumi Plc dan menolak proposal Rothschild.

Bumi Plc akan menerima tawaran tukar guling 23,8 persen saham Bumi Plc dengan 10,3 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Selain itu, Bumi Plc setuju menjual saham BUMI miliknya kepada Grup Bakrie.

Namun, Bumi Plc menolak menjual saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Lewat proposalnya, Grup Bakrie memang mengajukan penawaran untuk membeli saham BRAU milik Bumi Plc.

"Keputusan Dewan Direksi Bumi Plc membuktikan bahwa informasi yang muncul selama ini hanya didesain untuk kepentingan tertentu dan kebenarannya sangat meragukan, apalagi informasi itu diperoleh secara ilegal. Kami sangat menghargai dan mengapresiasi keputusan Dewan Direksi Bumi Plc tersebut," ujar Chris Fong, Juru Bicara Grup Bakrie, Kamis (13/12/2012).

Chris menambahkan, dengan adanya pengakuan bahwa tidak ada whistleblower, Grup Bakrie akan terus mengungkap siapa pelaku di belakang semua ini dan pelaku tersebut harus diadili secara hukum. Terlebih lagi, bukti-bukti yang ada semakin memperkuat indikasi bahwa ada dokumen yang sengaja diubah sedemikian rupa untuk menciptakan gambaran negatif mengenai Grup Bakrie.

Chris berkeyakinan kepolisian tidak lama lagi akan bisa mengungkap kebenaran dan menghukum pelakunya. "Kami mendengar bahwa pihak kepolisian memberikan perhatian luar biasa terhadap kasus tindak pidana ini. Dengan kemampuan aparat kepolisian kita, kami optimistis kasus ini bisa dituntaskan dan menghukum pelakunya," tambahnya.

Terkait dengan rencana grup Bakrie untuk keluar dari Bumi Plc, Dewan Direksi Bumi Plc juga telah mengonfirmasi mengenai tidak adanya dukungan dari pemegang saham Bumi Plc, Borneo Lumbung Energy, atau Bukit Mutiara, atas proposal tandingan yang diajukan oleh Nathanael (Nath) Rothschild.

Dengan demikian, proposal Nath tidak dapat ditindaklanjuti. Chris mengatakan, investor yang mendukung Nath semuanya bukan pemegang saham di tiga perusahaan yang terkait dengan Bumi Plc sehingga masuknya mereka justru akan merugikan pemegang saham lama.

Sebab, dana yang dibawa oleh investor tersebut hanya sebagian kecil dari kebutuhan dana yang akan digunakan untuk membeli saham Rosan P. Roslani dan Samin Tan di Bumi Plc. Sementara sebagian besar dana pembelian itu akan menggunakan dana milik Bumi Plc.

"Hemat kami, keputusan dewan direksi Bumi Plc menolak proposal Nath sangat tepat. Keputusan itu sangat melindungi investor minoritas di Bumi Plc," tandas Chris. 


Ikuti perkembangannya di topik Kisruh Bumi

Baca juga:
Tandingi Bakrie, Rothschild Gandeng Keluarga Prabowo?
Grup Bakrie: Nath Sebarkan Dokumen Palsu untuk Rusak Bumi Plc
Jaringan Telekomunikasi Grup Bakrie Disinyalir Dibajak
Kisruh BUMI, Samin Tan dan Bakrie Pecah Kongsi?
Indonesia Fokus Menuju Nomor 7 Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    Whats New
    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    Whats New
    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Earn Smart
    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Whats New
    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Whats New
    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Whats New
    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Whats New
    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Whats New
    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Whats New
    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com