Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pasar Beras Gencar

Kompas.com - 15/12/2012, 02:42 WIB

Jakarta, Kompas - Perum Bulog menyiapkan 545.000 ton beras untuk keperluan operasi pasar dalam rangka menahan laju kenaikan harga beras. Pedagang dan koperasi boleh membeli beras langsung ke gudang Bulog asalkan menjual dengan harga eceran tertinggi, Rp 7.400 per kilogram.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, Jumat (14/12), di Jakarta, mengatakan, terbuka opsi bagi masyarakat untuk membeli beras langsung ke Bulog dengan harga tebus Rp 6.800 per kilogram.

Bulog menyadari bahwa tidak mudah melakukan operasi pasar (OP). Kalau Bulog melakukannya sendiri, belum tentu bisa maksimal karena keterbatasan petugas di lapangan dan belum tentu OP Bulog bersamaan waktunya dengan masyarakat yang membeli beras. Kalau tidak sama, hal itu tidak akan efektif.

Karena itu, Bulog memanfaatkan beberapa jalur dan jaringan distribusi. Saat ini di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Bulog bekerja sama dengan BUMD Foodstation yang akan mendistribusikan beras OP kepada para pedagang.

Yang penting, beras sampai ke tangan konsumen sesuai dengan harga eceran tertinggi. ”OP tidak bertujuan menurunkan harga beras, tetapi menahan laju kenaikan agar tidak liar,” ujarnya.

OP baru bisa dijalankan atas permintaan dari pemerintah daerah. Meskipun demikian, Bulog juga bisa menjalankan OP sesuai dengan amanat dalam SK Kementerian Perdagangan. Hanya saja, ini butuh dukungan pemerintah daerah.

Sutarto menekankan, tahun ini harga beras relatif tidak berfluktuasi. Pengelolaan pangan relatif bagus. Kenaikan harga beras baru terjadi pada Desember 2012, itu pun tidak terlalu besar. Mudah-mudahan kondisi bagus ini bertahan sampai awal 2013.

Stok beras Bulog pada akhir tahun diperkirakan lebih dari 2 juta ton. Stok sekarang 2,2 juta ton. Sebanyak 485.000 ton dalam bentuk cadangan beras pemerintah, 60.000 ton beras komersial Bulog, dan selebihnya raskin. Sampai kemarin, total pengadaan beras Bulog dari produksi dalam negeri mencapai 3,62 juta ton dan akan ada tambahan 35.000 ton. Ini pengadaan terbesar sepanjang sejarah Bulog.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) DKI Jakarta Nellys Soekidi mengatakan, OP beras saat ini tidak langsung bekerja sama dengan Perpadi, tetapi dengan pemerintah daerah. Dalam hal ini, untuk wilayah DKI Jakarta, operasi pasar beras diserahkan melalui Foodstation di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengumumkan, Bulog telah berhasil melakukan pengadaan beras terbesar dalam sejarah Bulog.

”Saya mendapat laporan dari Direksi Bulog bahwa saat ini mereka sudah berhasil mengadakan beras hingga 3,65 juta ton beras. Jumlah ini sangat besar,” kata Dahlan.

Dari Tegal, Jawa Tengah, mendekati Natal dan Tahun Baru, harga beras, termasuk beras ketan di wilayah Kota Tegal naik. Namun, harga beberapa jenis sayuran, seperti cabai, justru turun.

Kondisi itu seperti terlihat di Pasar Pagi Kota Tegal. Leli (36), pedagang sembako di Pasar Pagi Kota Tegal, mengatakan, harga beras C4 kualitas standar, yang sebelumnya Rp 190.000 per kantong isi 25 kilogram atau sekitar Rp 7.600 per kilogram, saat ini mencapai Rp 200.000 per kantong atau sekitar Rp 8.000 per kilogram. (MAS/ARN/EKI/WIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com