Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bank BUMN Kucuri Mitratel Rp 2,5 Triliun

Kompas.com - 19/12/2012, 17:31 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bank BUMN (BRI, BNI dan Bank Mandiri) memberikan kredit Rp 2,5 triliun kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Dalam penandatanganan perjanjian pinjaman sindikasi tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Mitratel Edy Irianto, Kepala Divisi Bisnis BUMN 1 BRI M.Sodo Harisetyanto, Pimpinan Divisi BUMN BNI R.L Dwi Mutiari dan Executive Vice President Bank Mandiri Kartini Sally. Kredit kepada Mitratel ini merupakan sindikasi dengan jangka waktu selama 8 tahun.

Dalam pembiayaan tersebut, BRI dan BNI bertindak sebagai joint lead arranger. Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang menjadi bisnis utama Mitratel saat ini.

Head of Corporate Communication and Affair Telkom Slamet Riyadi menjelaskan kinerja Mitratel saat ini sangat baik dengan membukukan laba bersih di semester I-2012 sebesar Rp 182,7 miliar. Angka ini meningkat 378 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 60,6 miliar.

Laba bersih ini ditopang oleh pendapatan usaha yang juga meningkat seiring dengan pertumbuhan kinerja marketing dan deployment. Industri telekomunikasi khususnya di bidang infrastruktur terus mengalami pertumbuhan. Hal tersebut didukung oleh rencana pemerintah yang salah satunya adalah meningkatkan penggunaan kanal 3G di Pulau Jawa.

"Hal ini tentu akan berimbas pada meningkatnya jumlah penyewa tiap menara dibandingkan pada 2011," kata Slamet.

Pendanaan dari perbankan bukanlah yang pertama kali diterima oleh Mitratel, sebelumnya Mitratel telah menerima pendanaan dari BRI di tahun 2011 sebesar Rp 1 Triliun. Dengan demikian sampai dengan saat ini dukungan pembiayaan perbankan BUMN kepada Mitratel telah mencapai Rp 3,5 triliun.

Bagi perbankan BUMN, dukungan pendanaan kepada anak perusahaan Telkom yang merupakan BUMN Telekomunikasi terkemuka di Indonesia selain semakin menunjukkan bentuk sinergi BUMN Indonesia yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi negara, juga menunjukkan partisipasi perbankan BUMN untuk memperluas gelaran infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Edy Irianto selaku Direktur Utama Mitratel menyampaikan, dana ini akan sangat bermanfaat bagi Mitratel untuk menambah alat produksi dan aset Mitratel sehingga diharapkan akan memperkokoh posisi perusahaan dalam menghadapi persaingan, sekaligus mendorong untuk menjadi perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar di industri telekomunikasi.

Diharapkan pula semua kondisi tersebut akan memberikan dampak pada meningkatnya jumlah penyewa di setiap menara Mitratel. Selain layanan infrastruktur telekomunikasi berupa tower, Mitratel juga mulai fokus untuk menggarap layanan lain seperti manage services dan backhaul. Layanan ini berpotensi tumbuh cukup signifikan di masa mendatang yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap pendapatan perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com