Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abe: Perkuat Penjagaan

Kompas.com - 09/01/2013, 02:58 WIB

TOKYO, SELASA - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Selasa (8/1), memerintahkan menteri pertahanan untuk memperkuat penjagaan di sekitar kepulauan yang disengketakan dengan China di Laut China timur. Abe mulai membuktikan janjinya untuk bersikap lebih keras dalam sengketa itu.

Menurut kantor berita Kyodo News, perintah Abe itu diberikan beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Jepang memanggil Duta Besar China untuk Jepang untuk menyampaikan protes. Jepang memprotes masuknya empat kapal badan pengawas maritim China ke wilayah perairan di seputar kepulauan, yang disebut Senkaku oleh Jepang atau Diaoyu oleh China.

”Saya ingin Anda merespons dengan sungguh-sungguh,” perintah Abe kepada Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera.

Sebelumnya, Deputi Menteri Luar Negeri Jepang Akitaka Saiki memanggil Duta Besar China Cheng Yonghua untuk memprotes masuknya empat kapal China di wilayah perairan sengketa. Empat kapal China itu berada di kawasan tersebut sejak Senin tengah hari hingga Selasa pagi.

Juru bicara Kemlu China, Hong Lei, langsung menolak protes Jepang itu. Menurut Hong, kepulauan tersebut adalah ”bagian inheren” dari China dan kapal-kapal badan pengawas maritim itu sekadar menjalankan tugas-tugas biasa.

Ketegangan seputar sengketa tersebut memanas sejak Pemerintah Jepang membeli tiga dari lima pulau utama di gugus kepulauan itu dari seorang pemilik pribadi di Jepang, September 2012. Sejak bulan lalu, Jepang bahkan mulai mengerahkan kekuatan militernya, yakni jet-jet tempur F-15, ke wilayah kepulauan tersebut untuk mengusir pesawat China.

Pada hari yang sama dengan pemanggilan Dubes China dan perintah Abe tersebut, pihak Partai Demokrat Liberal (LDP) yang kini berkuasa di Jepang juga mengumumkan permintaan kenaikan anggaran pertahanan sebesar lebih dari 100 miliar yen (Rp 11 triliun).

Abe, yang berasal dari LDP, saat berkampanye selalu berjanji akan bersikap lebih keras terhadap China dalam sengketa teritorial ini.

Kebebasan pers

Sementara itu, protes menentang sensor pemerintah terhadap media di China meluas, Selasa. Para wartawan, akademisi, selebritas, dan pengusaha ramai-ramai memprotes sensor terhadap surat kabar mingguan Southern Weekly yang terbit di kota Guangzhou.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com