Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Larang BUMN Borong Dollar AS

Kompas.com - 16/01/2013, 21:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menginstruksikan PT Pertamina dan PLN agar tidak membeli dollar AS di pasar uang untuk kebutuhan dollar AS mereka. Hal itu sesuai kesepakatan antara Menteri BUMN dengan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam rangka penguatan kurs rupiah.

Dahlan mengatakan, selama ini Pertamina mempercayakan pengadaan dollar AS-nya kepada tiga bank BUMN (Bank Mandiri, BRI, dan BNI). Imbasnya bank-bank tersebut lantas mencari dollar AS di pasar uang. Aksi borong dollar AS BUMN di pasar membuat dollar AS terus menguat dan menyebabkan nilai tukar rupiah anjlok.

Selanjutnya, sesuai dengan kesepakatan Menteri BUMN dan Gubernur BI, tiga bank tersebut tidak akan mencari dollar AS untuk Pertamina dan PLN di pasar uang. "Nantinya BI yang akan menyediakan dollar AS untuk tiga bank tersebut bagi keperluan Pertamina dan PLN," kata Dahlan, di Jakarta, Rabu (16/1/2013).

Menurut Dahlan, Pertamina memang memerlukan dollar AS sangat besar, mencapai sepertiga kebutuhan dollar AS nasional, untuk biaya impor bahan bakar minyak (BBM) yang pemakaiannya terus meningkat.

"Pengendalian pemakaian BBM akan mengurangi tekanan kebutuhan dollar AS Pertamina," katanya.

Dahlan menjelaskan, besarnya pemakaian BBM di samping membengkakkan subsidi dari APBN juga memberi tekanan pada rupiah. Kesepakatan baru antara Menteri BUMN dan Gubernur BI diharapkan membuat tenang pasar dollar AS. "Pertaminta tinggal mengajukan berapa dollar AS yang diperlukan melalui tiga bank tersebut, BI yang menyediakan," kata Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com