Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tugas Penting bagi Dirut Pertamina Baru

Kompas.com - 04/02/2013, 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM) menilai tugas Direktur Utama Pertamina yang baru akan cukup berat. Ada tiga agenda tugas yang mesti diselesaikan dengan cepat untuk memastikan ketahanan energi nasional.

Seperti ditulis KONTAN (17/1/2013) lalu, Diektur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan bakal diganti lantaran beberapa hal, seperti tidak tercapainya produksi, bersitegangnya dia dengan Presiden SBY soal pembangunan menara Pertamina, dan memang masa jabatannya habis pada 5 Maret 2013 mendatang.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, mengatakan, Dirut Pertamina yang baru harus bisa merealisasikan peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) sesuai target yang telah direncanakan oleh pemerintah dan Pertamina.

Selain itu, menurutnya, tugas Dirut baru tersebut juga harus meningkatkan efisiensi pengolahan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan juga merealisasikan pembangunan dua kilang minyak dengan masing-masing berkapasitas 300.000 barel. "Kami sudah beri lampu hijau soal kilang," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (3/2/2013).

Sejauh ini menurut Susilo, kinerja Karen sudah bagus, namun memang, soal penggantinya itu urusan Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri BUMN Dahlan Iskan. "Kalau saya sama sekali tidak terlibat dalam proses penggantian," elak Susilo.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengatakan, pergantian Karen merupakan hal yang sensitif untuk dibahas. "Saya tidak mau heboh-heboh pergantian Dirut BUMN. Ini suatu hal yang sensitif," kata Dahlan.

Dahlan mengaku, khawatir jika dia menyebut nama calon pengganti Karen tersebut ke masyarakat. "Pergantian direksi hebohnya lebih lama dibanding masa jabatannya," ujarnya.

Cari alternatif kandidat

Seperti diketahui, nama-nama yang beredar sebagai kandidat Dirut Pertamina adalah Emirsyah Satar, Dirut PT Garuda Indonesia Tbk, Hanung Budya Yuktyanta, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Irnanda Laksanawan, mantan Komisaris Pertamina, dan Henky Triharyo Susilo, mantan Wakil Komisaris Utama Pertamina.

Menurut Pengamat Perminyakan Kurtubi, berprestasinya Emirsyah Satar memimpin Garuda Indonesia tidak lantas dia bisa menjadi Dirut Pertamina. "Dirut Pertamina itu harus memiliki latar belakang perminyakan, tidak bisa hanya berbekal kemampuan manajemen," ungkap dia.

Dia menilai keempat kandidat tersebut tidak layak menjadi Dirut Pertamina, sebab mereka tidak memiliki kompetensi yang mumpuni dan juga tidak memiliki integritas dalam memajukan Pertamina. "Saya kira kita perlu orang-orang yang berani untuk menentang kebijakan-kebijakan yang merugikan Pertamina," ungkap dia.

Menurutnya, ada beberapa orang yang pantas menduduki jabatan Dirut Pertamina, misalnya seperti Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Salis Aprilian dan Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsul Alam. "Mereka jelas memiliki kompetensi, integritas serta berani," ungkap dia.

Senada dengan Kurtubi. pengamat energi dari ReforMiner, Komaidi Notonegoro mengatakan, kompetensi dan integritas serta menomorsatukan kepentingan nasional menjadi catatan penting bagi calon Dirut Pertamina. "Bukan malah berangkat dari kepentingan Parpol, Golongan, apalagi Istana," ungkap dia.

Komaidi mengingatkan, jika pemerintah memilih Dirut Pertamina yang baru, maka pemerintah mesti mendukung strategi Pertamina dalam melakukan bisnis, seperti melakukan akuisisi ladang migas di luar negeri.

"Lihat akuisisi Petrodelta di Venezuela sampai sekarang belum diberi restu hanya lips service. Kalau pemerintah mau pendapatan negara dari pertamina besar, harus dukung pertamina," kata dia.  (Diemas Kresna Duta, Azis Husaini/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    Whats New
    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    Whats New
    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Earn Smart
    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Whats New
    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Whats New
    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Whats New
    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Whats New
    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Whats New
    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Whats New
    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com