Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 5.000, Teguh Kini Jadi Juragan Kue Kacang

Kompas.com - 08/02/2013, 11:50 WIB

KOMPAS.com — Tekun menjalani usaha disertai dengan kerja keras tentu akan membuahkan hasil yang maksimal. Itulah yang dilakukan Teguh Poerwono Edi, pengusaha kue kacang dengan merek Tidar di Kediri, Jawa Timur.

Menjadi produsen kue kacang sejak 24 tahun silam, kini Teguh mengantongi omzet ratusan juta dari usaha ini. Dalam sehari, ia rutin memproduksi 67.200 kue kacang. Bentuk kuenya sendiri agak bulat seukuran bakpia atau donat mini.

Kue-kue tersebut dipasarkannya dalam kemasan stoples. Dengan harga jual Rp 240 per butir kue, omzet yang mengalir ke kantongnya kini mencapai Rp 300 juta per bulan.

Untuk memproduksi kue sebanyak itu, Teguh menghabiskan bahan baku tepung terigu sebanyak 20 zak hingga 22 zak per hari. Selain di kawasan Kediri, kue kacang buatannya juga sudah dipasarkan ke pelbagai daerah lain. Kebetulan, telah banyak penjual keduanya yang memasarkan kue kacangnya lewat internet.

Teguh mulai menekuni usaha pembuatan kue kacang sejak tahun 1989. Kala itu, ia dan keluarga baru pindah ke kawasan Kediri dan ingin memiliki usaha sendiri.

Kebetulan, Teguh dan sang istri punya hobi sama, yakni membuat aneka kue. "Awalnya, istri saya suka membuat kue, terus resepnya saya ubah-ubah," ujarnya.

Dari hobi itu pula, Teguh menemukan resep kue kacang. Dari sekadar memberi contoh ke teman dan tetangga, resep kue kacang hasil kreasinya ini ternyata cukup banyak peminat. Ia pun terinspirasi untuk memproduksi dan memasarkannya.

Kebetulan ia tinggal di dekat kawasan pabrik. Sore hari, para pekerja pabrik sering membeli jajanan sepulang kerja. Awalnya, skala produksinya masih sangat kecil, yakni hanya 300 kue per hari. "Modal awal saya hanya Rp 5.000," ujarnya.

Ia menggunakan modal uang yang tak seberapa itu untuk membeli terigu sebanyak 3 kilogram (kg). Saat itu, harga terigu masih Rp 750 per kg. Sisa uang dipakainya buat membeli gula dan aneka bahan lainnya. "Saya memulai usaha dengan modal dan perlengkapan seadanya," ujar Teguh.

Bahkan, untuk membuat cetakan kue, Teguh menggunakan tutup botol minuman anaknya. Roti kacang itu kemudian dijual seharga Rp 25 per buah.

Untuk tenaga kerja, awalnya Teguh hanya dibantu anak dan pembantu rumah tangganya. Kendati serba terbatas, ia tetap optimistis bisnis kue kacangnya ini bakal berkembang.

Makanya, walaupun banyak tantangan, Teguh tak pernah menyerah. Jerih payahnya ini baru membuahkan hasil setelah bertahun-tahun menekuni usaha.

Permintaan terhadap kue kacang buatan Teguh terus meningkat. Sejak itu, bisnis kuenya ini berkembang dengan pesat. Kini, ia mempekerjakan sebanyak 45 karyawan. Ia juga sudah membangun rumah produksi sendiri di Kediri.

Kue kacang buatan Teguh tak sekadar dikenal para pekerja pabrik di kawasan dekat rumahnya, tetapi juga telah dipasarkan ke luar Kota Kediri. Berkat kegigihannya, Teguh juga dinominasikan dalam penghargaan Bogasari SME Award tahun 2012 lalu.

Utang

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com