Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: VIVA Tidak Akan Dijual!

Kompas.com - 09/02/2013, 14:19 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemimpin Grup Bakrie yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan tidak akan menjual perusahaan media yang dikelola PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Bantahan ini menjawab kabar kencang soal ambisi grup MNC mengakuisisi media dari grup Bakrie itu.

"Namanya isu, itu tidak benar. VIVA tidak akan dijual," kata Ical, seusai membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pemenangan Pemilu di Wilayah Timur, di DPP Partai Golkar, Sabtu (9/2/2013). Dalam pemberitaan, Grup MNC disebut-sebut ingin mengambil alih Visi Media Asia, emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode VIVA.

Visi Media adalah pemilik stasiun televisi TvOne, ANTV, dan portal VIVAnews. Di lingkaran Grup Bakrie, Visi Media adalah perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan laba signifikan.

Hubungan bisnis Grup MNC dan Grup Bakrie belakangan ini cukup intensif. Pada akhir tahun lalu, Hary Tanoe sepakat mengakuisisi bisnis jalan tol yang dikelola PT Bakrieland Development Tbk. Hingga tadi malam (8/2/2013), Hary Tanoe belum bisa dimintai konfirmasi terkait rencana Grup MNC mengakuisisi VIVA.

Namun, sinyal Grup MNC mengincar bisnis media datang dari salah satu sayap bisnisnya, yakni PT Global Mediacom Tbk. Perusahaan ini menyiapkan dana Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun.

Sebaliknya, Neil Tobing, Corporate Secretary VIVA, menyebutkan, jikapun VIVA dijual, maka harganya sangat tinggi. "Nilai kapitalisasi pasar kami cukup besar," tutur dia. Per Jumat (8/2/2013), nilai kapitalisasi pasar VIVA di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 8,67 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com