Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prudential Pilih China

Kompas.com - 13/02/2013, 02:39 WIB

Jakarta, Kompas - Investasi di kawasan China, Hongkong, dan Taiwan prospektif dan menjanjikan. Langkah menginvestasikan dana kelolaan di wilayah China dan sekitarnya itu dipilih PT Prudential Life Assurance, bekerja sama dengan PT Eastspring Investments Indonesia.

Produk dana investasi ini menjadi alternatif baru bagi nasabah unit link Prudential Indonesia. Unit link adalah produk asuransi sekaligus mengalokasikan dananya untuk investasi.

”Dengan alokasi baru ini, kami berharap bisa menarik minat lebih banyak nasabah, baik nasabah yang sudah ada maupun nasabah baru,” kata Presiden Direktur Prudential Indonesia William Kuan dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (12/2).

Saat ini, Prudential Indonesia memiliki tujuh produk dana investasi konvensional dan tiga produk dana investasi syariah. Khusus untuk investasi ke China dan sekitarnya akan masuk ke pasar saham yang bersifat jangka panjang yang alokasinya diserahkan kepada manajer investasi.

Secara umum, sekitar 76 persen dana kelolaan unit link terbaru ini akan dialokasikan pada saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan 19 persen pada saham yang terdaftar di Bursa Efek China. Adapun 5 persen sisanya ditempatkan pada pasar uang atau deposito berjangka waktu 6 bulan.

”Target kami adalah nasabah yang ingin menyebar atau melakukan diversifikasi investasi,” kata Direktur Keuangan Prudential Indonesia Ahmirud Deen.

Meski demikian, ketika ditanya soal proyeksi perolehan dana kelola dari investasi baru ini, William Kuan menolak menjelaskan. Ia hanya menyebutkan, saat ini sekitar 90 persen produk Prudential Indonesia yang dimiliki nasabah berupa unit link. Sekitar 10 persen lainnya berupa asuransi biasa.

Teknologi informasi

Demetrius Ari Pitojo, Chief Investment Officer PT Eastspring Investments Indonesia, mengungkapkan, investasi di China dan sekitarnya menjanjikan karena ada sektor yang selama ini belum terdaftar di bursa Indonesia, misalnya bidang teknologi informasi.

”Pasar di China dan sekitarnya prospektif. Bukan hanya karena jumlah perusahaannya lebih banyak, tetapi perusahaan di sana lebih besar,” kata Ari. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com