Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecah Kongsi, Energi Penggerak BUMI dan BRMS

Kompas.com - 14/02/2013, 14:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita bahwa Bumi Plc telah meneken perjanjian pemisahan perusahaan dari Grup Bakrie dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ternyata mendapat respon positif. Dua saham Grup Bakrie, BUMI dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melaju kencang sepanjang sesi I perdagangan hari ini

Managing Partner PT Investa Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengamini sentimen pecah kongsi Bakrie-Bumi Plc sebagai penggerak saham BUMI dan BRMS. "Sebelumnya juga seperti itu. Saat konflik, saham yang berada di bawah Bumi Plc terus turun. Nah sekarang terjadi kebalikannya," ulas Kiswoyo kepada KONTAN, Kamis (14/2/2013).

Selain sentimen itu, Kiswoyo tidak melihat adanya sentimen lain yang menggerakkan BUMI dan BRMS. Apalagi, dia melihat tren harga batubara yang belum juga membaik.

Hari ini, Kiswoyo memprediksi saham BUMI bisa ditutup pada harga Rp 830 per saham, dan BRMS pada harga Rp 370- 380 per saham. "Mungkin pergerakan naik dua saham ini bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Terutama, hingga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) Bumi Plc pada 21 Februari mendatang," jelas Kiswoyo.

Senada dengan Kiswoyo, Analis PT Millenium Danatama Indonesia Asset Management, Desmon Silitonga juga melihat sentimen yang sama pada kedua saham Grup Bakrie tersebut. Menurut Desmon, investor melakukan buy seiring antisipasi rencana penjualan BUMI oleh Bumi Plc.

Desmon juga melihat, pergerakan naik kedua saham ini akan berlanjut hingga 21 Februari mendatang. "Untuk hari ini sepertinya masih akan digoyang. Kisaran harga BUMI mungkin Rp 750-850 per saham, untuk BRMS Rp 300-370 per saham," tambah Desmon. (Issa Almawadi/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Whats New
    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Whats New
    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Whats New
    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Whats New
    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Whats New
    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Whats New
    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Whats New
    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Whats New
    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com