Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Asing Mengalir

Kompas.com - 15/02/2013, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG terus mencatat rekor tertinggi dalam sejarah. Derasnya arus modal asing yang masuk di tengah sentimen yang variatif menjadi pendorong indeks. Kini merupakan saat yang tepat bagi investor ritel merealisasikan keuntungan.

Pada akhir perdagangan, Kamis (14/2), IHSG ditutup menguat 17,11 poin (0,37 persen) ke level 4.588,67 dengan jumlah transaksi sebanyak 18,17 juta lot atau setara dengan Rp 6,33 triliun. Indeks sempat menembus level perdagangan intrahari (intraday) tertinggi dengan menembus level 4.601,95. Namun, di paruh kedua perdagangan aksi ambil untung menekan indeks hingga ditutup di level 4.588 itu.

Kepala Riset Mandiri Sekuritas John Rahmat menyatakan, pendorong utama kenaikan IHSG bersama bursa-bursa di negara berkembang adalah memang arus modal global yang masuk ke pasar saham.

”Dengan hitung-hitungan ’nilai fair’ selayaknya level IHSG saat ini adalah 4.545. Level kali ini awalnya kami prediksi baru akan tercapai di akhir bulan Maret,” kata John kepada Kompas, kemarin.

Merujuk pada data EPFR Global, John menyatakan, jumlah dana investor asing di tingkat global yang masuk ke pasar saham di negara-negara berkembang lebih dari 65 miliar dollar AS per awal Februari ini. Dana itu terus masuk di sepanjang 21 bulan terakhir. EPFR Global adalah penyedia data aliran dana dan alokasi aset kepada lembaga keuangan di seluruh dunia yang berbasis di Amerika Serikat.

”Masuknya dana ke pasar saham di negara berkembang itu menjadi yang terbesar dalam skala global di awal tahun sejak 2006,” kata John.

Pada transaksi kemarin, tercatat sebanyak 123 saham menguat, 121 saham melemah, 103 saham tidak mengalami perubahan, dan 115 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Investor asing masih menjadi salah satu pendorong kenaikan IHSG.

Pada akhir perdagangan kemarin, investor asing mencatat pembelian bersih di pasar reguler senilai Rp 377,37 miliar. Saham-saham yang paling banyak diburu adalah Bank BNI (BBNI), Media Nusantara Citra (MNCN), Bumi Resources (BUMI), Bank BRI (BBRI), dan AKR Corporindo (AKRA). Per kemarin total pembelian bersih investor asing di saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 10,78 triliun.

Mulai turun

Meskipun demikian, John mengingatkan bahwa arus masuknya dana investor global itu mulai turun. Dengan kata lain, investor termasuk investor ritel, mempunyai kesempatan saat ini untuk merealisasikan keuntungannya sebelum tekanan menghadang bursa saham, termasuk pada IHSG. Hal serupa juga berlaku pada investor instrumen lain, misalnya reksa dana.

Jumlah dana yang masuk ke pasar saham di tingkat global hingga 6 Februari mencapai 6,56 miliar dollar AS, sudah berkurang dari jumlah sebelumnya per 30 Januari 2013. Kala itu jumlahnya masih mencapai 18,7 miliar dollar AS. Namun, jumlah itu masih lebih besar dari dana global yang masuk ke pasar obligasi senilai 1,08 miliar dollar AS per 6 Februari 2013.

Peringatan juga disampaikan pengamat pasar modal, Yanuar Risky. Menurut dia, investor publik, khususnya ritel yang ingin ikut untung jangka pendek harus hati-hati dan cermat dalam penempatan posisi di pasar. ”Sebab, sinyal stabil belum terlihat dan sebaliknya yang terlihat adalah sinyal fluktuatif. Posisi psikologis pasar di jangka pendek dengan mencari keuntungan,” kata dia.

Menurut Yanuar, IHSG terus naik tajam dengan pembelian asing. Namun, jika dilihat pasar uang rupiah tetap tidak mendapatkan aliran dollar AS masuk, terlihat di kurs yang cenderung stagnan. Maka, hal itu tetap harus dilihat sebagai reli jangka pendek, di mana harga naik terus terkesan sedang mencari harga jual terbaik. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com