Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Kontainer Bawang Tertahan di Tanjung Perak

Kompas.com - 13/03/2013, 06:17 WIB
Harry Susilo

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Sebanyak 45 kontainer berisi bawang putih impor asal China tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya menahan kontainer tersebut karena dokumen impornya tidak lengkap.

Kepala Bidang Karantina Tumbuhan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Imam Djajadi mengatakan, kontainer bawang putih itu tidak dapat keluar dari Pelabuhan Tanjung Perak, karena tidak dilengkapi dokumen rekomendasi impor produk hortikultura (RPIH) dan surat persetujuan impor (SPI). Satu kontainer berisi 28 ton bawang putih.

"Ada 25 kontainer yang ditahan sejak Februari dan 20 kontainer lagi ditahan baru empat hari lalu. Semuanya berisi bawang putih impor asal China," kata Imam, Selasa (12/3/2013).

Menurut Imam, dokumen RPIH dan SPI seharusnya sudah dimiliki importir sebelum barang impor didatangkan ke Indonesia. Jika dokumen tersebut diurus setelah komoditas tiba di pelabuhan, akan terjadi ketidaksesuaian antara waktu datangnya kapal dan izin impor yang tertera.

Untuk itu, kata Imam, importir diberi tenggat waktu selama 28 hari terhitung sejak waktu penahanan untuk melakukan re-ekspor terhadap komoditas tersebut. Jika tidak dilakukan, maka komoditas akan dimusnahkan.

Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Wilayah Jawa Timur Bambang Sukadi mengungkapkan, terdapat sekitar 300-an kontainer lainnya berisi produk hortikultura yang masih berada di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Perak, selain kontainer yang ditahan Balai Besar Pertanian Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Whats New
    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    Rilis
    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Work Smart
    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Whats New
    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Whats New
    Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

    Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

    Whats New
    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Whats New
    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Whats New
    Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

    Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com