Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asing Borong Saham Dyandra

Kompas.com - 19/03/2013, 14:01 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Dyandra Media Internasional Tbk (DYAN) disambut positif oleh pelaku pasar. Sebagian besar saham DYAN diminati oleh investor asing.

Chief Operating Officer DYAN Danny Budiharto mengatakan pihaknya sudah melakukan roadshow ke Hongkong, Singapura dan Kuala Lumpur untuk menawarkan saham perdananya.

"Sekitar 70 persen saham kami diborong asing, khususnya dari kalangan institusi Hongkong dan Singapura," kata Danny di Plaza Bapindo Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Danny menambahkan antusiasme investor asing ini disebabkan karena institusi asing banyak meminati perusahaan jasa seperti DYAN. Apalagi saat ini, industri meeting, incentive, convention dan exhibition (MICE) sedang berkembang di tanah air dan di luar negeri.

Kalangan asing ini, kata Danny, merupakan investor fund manager, hedge fund dan sebagian investor ritel.

Namun manajemen DYAN maupun sekuritas yang menjajakan saham DYAN juga tidak melupakan investor domestik yang meminati saham anak perusahaan Kompas Gramedia Group ini.

"Dari porsi investor ritel yang mencapai 15-20 persen, sekitar 30 persennya merupakan investor lokal (domestik) dan sisanya dari asing," tambahnya.

Hingga saat ini, Danny memperkirakan saham DYAN sudah kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga tujuh kali. Sebab, hingga penawaran saham kemarin saja sudah mencapai 98 persen. "Harapannya, hingga akhir penawaran nanti akan lebih lagi," tambahnya.

Dalam IPO ini, jumlah saham yang ditawarkan Dyandra 1,282 miliar saham baru dengan harga Rp 350 untuk setiap saham. Perseroan berharap dari IPO dapat memperoleh dana segar Rp 448,7 miliar.

Tahun ini manajemen fokus mengembangkan tiga gedung konvensi, yaitu pembangunan tahap kedua Bali Nusa Dua Convention Center seluas 25.000 meter persegi; pembangunan Indonesia International Expo di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten; dan pembangunan Makassar International Convention Center di kawasan Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada akhir penawaran umum, Selasa ini, akan terlihat hasil pemesanan riil saham DYAN, apakah terjadi kelebihan permintaan atau tidak dan di angka berapa.

Tahapan selanjutnya atas saham DYAN adalah penjatahan saham yang dijadwalkan pada 21 Maret 2013. Puncak dari rangkaian IPO adalah pencatatan saham DYAN sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com