Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Dyandra Media International Oversubscribed 40,6 Kali

Kompas.com - 22/03/2013, 18:47 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Masa Penawaran Umum pada tanggal 15 - 18 dan 19 Maret 2013 untuk para calon investor publik dan menganalisis permintaan saham yang masuk selama periode offering tersebut, tercatat jumlah pemesanan yang masuk melebihi porsi pooling 40,6 kali dari total porsi pooling.

"Para calon investor sangat antusias terhadap saham PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), terbukti dari banyaknya jumlah peminat yang mengajukan pemesanan saham selama 3 hari kami melakukan Masa Penawaran Umum," kata Iman Rachman Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas, Jumat (22/3/2013) dalam siaran persnya .

Hal serupa ditekankan oleh Shiantaraga, Direktur PT OSK Nusadana Securities Indonesia yang bersama dengan PT Mandiri Sekuritas ditunjuk sebagai joint lead underwriters IPO PT Dyandra Media International Tbk.

Dengan harga penawaran saham Rp 350,- per saham, total dana yang dihimpun oleh DYAN diperkirakan menjadi Rp 448,7 miliar dari 1,282 miliar saham baru atau setara 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.

"Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan dialokasikan untuk memacu pertumbuhan portofolio DYAN," kata Danny Budiharto, Direktur Operasional PT Dyandra media International Tbk.

PT Dyandra Media International Tbk akan tercatat sebagai emiten di BEI pada 25 Maret 2013 dengan kode saham DYAN. Perusahaan ini telah mendapatkan persetujuan akhir untuk melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada tanggal 13 Maret 2013.

"Para pelaku pasar melihat peluang bisnis di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di Indonesia sangat baik," jelas Danny Budiharto selaku Direktur Operasional DMI. Ditambahkannya, saham DYAN memiliki nilai tinggi untuk diburu investor sebagai investasi jangka panjang yang baik bagi portofolio mereka.

Danny menambahkan bahwa investor asing dari berbagai manajer investasi dan asset management berminat dan membeli saham DYAN yang berasal dari Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

"Sekitar 81 persen adalah institusi dan sisanya ritel dan mereka siap memegang saham DYAN dalam jangka panjang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com