Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok di Jakarta Masih Melambung

Kompas.com - 29/03/2013, 21:05 WIB
Fabio Lopes

Penulis

 

 JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah harga bahan di DKI Jakarta hingga saat ini masih melambung tinggi. Kurangnya pasokan barang menjadi penyebab utama terjadinya kenaikan tesebut.

Dari pantauan Kompas pada Jumat (29/3) di Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta Timur, terdapat tiga bahan pokok yang dijual dengan harga yang masih tinggi.

Ketiga bahan pokok tersebut yakni bawang merah, bawang putih dan cabe rawit merah.   Harga Bawang Merah lokal yang pasokannya didatangkan dari daerah Brebes, Jawa tenggah hingga saat ini dijual Rp 45.000 per kilogram.

Menurut Dongan Pakpahan salah seorang penjual, harga normal bawang merah seharusnya masih pada kisaran Rp 30.000.

"Sudah  sebulan terakhir ini, jumlah pembeli semakin berkurang. Jika biasannya membeli hingga 20 kilogram, sekarang menurun hingga 7 kilogram," ungkap Warga Kampung Gedong ini.

Dongan menuturkan bahwa upaya dari Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, sampai saat ini belum terlihat nyata.

"Mereka hanya sebatas datang mengecek saja, namun tanpa memberikan solusi bagi kami," ujarnya.

Irmanto yang merupakan agen penjual bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, harga bawang putih saat ini sedikit mengalami penurunan sebesar 40 persen, namun masih cukup mahal bagi banyak konsumennya.

"Harga bawang putih kating sempat melonjak hingga di atas Rp 65.000. Saat ini, harganya sudah turun menjadi Rp 37.000. akan tetapi harga ini masih cukup mahal bila dibandingkan dengan harga normalnya dulu yang hanya Rp 20.000 perkilogram," papar Irmanto.    

Sementara itu menurut salah seorang penjual  lainnya yakni Tri Ade waluyo, harga cabe rawit merah masih cukup tinggi.

Saat ini harga sekilogram cabe rawit merah yakni Rp 32.000-Rp 35.000 Tri menambahkan bahwa harga cabe rawit merah saat ini, belum bisa dikatakan stabil.

"Baru sekitar beberapa hari yang lalu, harga cabe rawit merah mencapai hingga Rp 45.000 per kilogram," kata Tri.

Harga Beras Masih Stabil Harga beras di Pasar Induk Cipinang, hingga saat ini masih stabil. Hal ini karena, adanya musim panen raya di sejumlah daerah sentra produksi beras yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Nelis Soekidi selaku Ketua DPD Persatuan Pengusaha Beras dan Pengilingan Padi Seluruh Indonesia cabang DKI Jakarta menuturkan bahwa harga beras IR kualitas dua yang sering menjadi konsumsi utama warga Jakarta, dijual sebesar Rp 7.000 per kilogram.  

Menurut Nelis, Jumlah pasokan yang banyak membuat harga beras IR kualitas dua saat ini belum mengalami kenaikan.

"Pasokan beras IR 2 sebanyak 50 persen dari total beras yang di Pasar Induk Cipinang setiap harinya yakni 2.000 ton," jelas Nelis.  

Nelis menambahkan, untuk harga beras IR kualitas tiga per kilogram dijual sebesar Rp 6.800. sedangkan beras IR kualitas satu sebesar Rp 7.300 per kilogram.

Nelis pun menegaskan bahwa apabila terjadi kenaikan harga  secara sepihak, maka Badan Urusan Logistik DKI Jakarta, akan melakukan intervensi terhadap pihak pengelola pasar terkait masalah tersebut.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com