Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Impor 60.000 Ton Bawang Merah

Kompas.com - 03/04/2013, 13:58 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, pemerintah akan melakukan impor bawang merah sebesar 60.000 ton. Hal itu dilakukan untuk menekan harga bawang merah yang sempat melonjak.

Gita menjelaskan, impor bawang merah ini penting dilakukan karena petani bawang merah di dalam negeri belum memasuki masa panen, khususnya di tiga bulan pertama 2013. Dengan demikian, tidak ada kata lain kecuali impor bawang merah.

"Gelombang pertama impor bawang merah akan tiba pada 5 April 2013. Ini akan dilakukan bertahap selama dua bulan. Total impornya 60.000 ton bawang merah," kata Gita selepas rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Gita mengatakan, impor bawang merah tersebut akan dilakukan sebanyak 2.000 kontainer dengan setiap kontainer berisi 30 ton bawang merah. Namun, ia memastikan bahwa impor bawang merah ini tidak akan bertabrakan dengan masa panen petani bawang merah, khususnya di Brebes dan Palu.

"Biasanya, masa panen raya bawang merah ini pada April, Mei, Juni dan puncaknya di Juli setiap tahunnya. Sementara impor bawang merah ini dilakukan untuk mengisi pasokan pada tiga bulan ke depan sebelum masa panen raya tiba," katanya.

Gita menegaskan, pihaknya akan menghentikan impor bila masa panen raya. "Kami jamin tidak akan mengganggu masa panen. Kami juga tidak akan mengabaikan kesejahteraan petani saat panen tiba," katanya.

Saat ini, produksi bawang merah dari petani di dalam negeri mencapai 800.000-900.000 ton. Sementara konsumsi bawang merah di dalam negeri hanya 400.000 ton. Dengan demikian, terjadi kelebihan produksi di dalam negeri.

"Sebenarnya, kita bisa mengekspor bawang merah. Cuma dalam tiga bulan di awal tahun ini memang petani belum panen sehingga nanti akan dikompensasi dengan ekspor," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Whats New
    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Whats New
    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    Rilis
    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Work Smart
    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Whats New
    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Whats New
    Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

    Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

    Whats New
    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com