Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Menimbang Calon Menteri Keuangan

Kompas.com - 04/04/2013, 07:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempertimbangkan calon pengganti Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo yang sudah terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018. Tugas Menkeu masih dijalankan Agus hingga resmi dilantik sebagai Gubernur BI pada 23 Mei 2013 menggantikan Darmin Nasution.

”Presiden sedang mempertimbangkan siapa yang paling tepat untuk mengisi pos yang ditinggalkan oleh Pak Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan. Saya belum bisa memastikan siapa dan tak bisa berspekulasi soal nama,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Julian juga tidak bisa memastikan apakah calon menkeu berasal dari partai politik atau dari kalangan profesional. Namun, dia hanya bisa memastikan, tugas-tugas di Kementerian Keuangan tetap berjalan di bawah kendali Agus hingga ia resmi dilantik sebagai Gubernur BI.

”Secara definitif, menteri keuangan tetap dijabat oleh Pak Agus Martowardojo sampai beliau resmi dilantik sebagai Gubernur BI,” kata Julian.

Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (2/4/2013), secara mayoritas menyetujui sekaligus menetapkan Agus sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018. Agus menggantikan Gubernur BI sebelumnya, Darmin Nasution, yang berakhir masa jabatannya pada 23 Mei 2013.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arif Budimanta, menyebut nama Darmin Nasution sebagai calon menteri keuangan yang layak dipertimbangkan. Integritas Darmin sudah teruji dan menimbulkan kepercayaan pasar.

”Yang penting, siapa pun menteri keuangannya, bukan untuk pencitraan diri,” ujar Arif. Perlunya menteri keuangan yang tegas dan berintegritas karena tahun ini merupakan tahun politik, saat dinamika politik mulai bergerak menjelang Pemilihan Umum 2014.

Vera Febyanthi, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, menambahkan, menteri keuangan harus memahami kondisi fiskal, termasuk paham soal pengurangan subsidi yang sudah cukup memperberat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, menegaskan, tugas Kementerian Keuangan bukan hanya sekadar tambal sulam atau realokasi anggaran untuk anggaran lain, melainkan juga untuk mengoptimalkan stimulus fiskal.

”Kementerian Keuangan ini, kan, tugasnya bagaimana dia bisa mengoptimalkan stimulus fiskal karena mereka yang bertanggung jawab atas efektivitas kebijakan fiskal. Nah, kalau seperti itu, mau mengoptimalkan bagaimana? Itu, kan, artinya cuma tambal sulam,” ujar Enny saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

Pernyataan Enny tersebut menanggapi kebijakan untuk memotong anggaran belanja oleh Kemkeu guna mengantisipasi seandainya program pengendalian konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi tidak berjalan seperti yang diharapkan.

”Memang subsidi akan diambilkan anggaran dari pemotongan, artinya anggaran-anggaran yang tak penting itu dialokasikan ke subsidi sehingga subsidi nanti tidak terlalu menimbulkan defisit dan tidak menambah utang untuk menomboki subsidi ini,” ujar Enny.

Namun, menurut Enny, itu layaknya cuma manajemen ”kantong kiri kantong kanan”, tidak sesuai dengan tugas Kemkeu, yakni memaksimalkan stimulus fiskal untuk mendorong perekonomian.

”Kalau hanya seperti itu, dikurangi tetapi hanya untuk subsidi, ya, stimulus fiskalnya di mana? Oke, kalau ada penghematan, tetapi itu untuk stimulus fiskal, bukan hanya untuk sekadar menambal bocor,” kata Enny.

Enny juga menambahkan, hal tersebut akan menjadi tantangan besar bagi menteri keuangan yang baru.

”Tentunya kita berharap menkeu yang baru nanti berani mempunyai problem solving yang seperti itu,” ungkapnya.(WHY/IDR)

Simak Artikel Terkait di Topik Mencari Menkeu Baru

Baca juga:
Jero Wacik: Belajarlah Listrik ke China
Dapat Tambahan Listrik, PLN Batalkan Pemadaman Bergilir
Ingvar Kamprad, Pendiri IKEA yang Sederhana
CT: Hanya Kami yang Bisa Bayar Tunai VIVA 100 Persen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

    BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

    Work Smart
    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Whats New
    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Whats New
    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com