Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada BEI, VIVA Akui Jajaki Sinergi ke Media Lain

Kompas.com - 05/04/2013, 11:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) untuk pertama kalinya mengakui secara resmi rencana penjajakan kemungkinan sinergi dengan grup media lain. Hari ini (5/4/2013), VIVA mengungkapkannya kepada otoritas bursa.

VIVA mengakui hal itu dalam suratnya untuk menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat maraknya pemberitaan media massa belakangan ini.

"Sepanjang pengetahuan perseroan, pemegang saham pernah melakukan penjajakan kemungkinan kerja sama dan sinergi dengan Group Media lain," tutur Neil R Tobing, Chief Council dan Sekretaris perusahaan VIVA.

Namun begitu, Neil menyatakan, VIVA belum mendapat informasi sehubungan dengan rencana pemegang saham untuk menjual sahamnya kepada CT Corporation. "Penjualan saham adalah hak dari pemegang saham yang bersangkutan," jelas Neil.

Dalam berita sebelumnya, Chairul Tanjung mengatakan, siap mengakuisisi VIVA dengan dana cash. Selain itu, proses penawaran VIVA sudah berjalan selama tiga bulan, dengan para penawar antara lain Grup MNC dan CT Corp.

Bahkan di berita lainnya, CEO Kompas Gramedia Group Agung Adiprasetyo mengaku pernah ditawari membeli saham VIVA. Namun ia bilang, harga yang ditawarkan memang kemahalan.

Bakrie memasang valuasi VIVA antara 1,2 miliar-2 miliar dollar AS. Padahal, kapitalisasi pasar VIVA hanya sekitar 800 juta dollar AS.

Rumor penjualan saham VIVA pun telah mengangkat harga saham VIVA di pasar. Sampai hari ini pun saham VIVA masih reli. Pada pukul 10.35 WIB, harga saham VIVA naik 3,45 persen ke Rp 600. (Rika Theo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com