JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo angkat bicara soal nilai tukar rupiah yang terus melemah. Pihaknya akan berkoordinasi dengan bank sentral untuk mengantisipasi hal ini. Menurut Agus, ia sedang memperhatikan neraca perdagangan RI yang terus defisit.
Di sisi lain, Agus juga masih mencermati soal impor migas yang terus melonjak sehingga menyebabkan neraca perdagangan defisit. "Ini tentu saja memberi tekanan kepada neraca pembayaran, neraca fiskal, dan inflasi. Tiga ini yang kita waspadai," kata Agus saat ditemui di Musyawarah Nasional ke-9 Apindo di Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Agus mengatakan, pihaknya siap merespons kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah ini dengan Bank Indonesia (BI) dan sektor riil. Kendati demikian, Agus menganggap, rupiah yang berada di level Rp 9.700 per dollar AS ini dinilai masih stabil dan sesuai dengan kondisi makro dan mikroekonomi. Dengan demikian, pihaknya belum menganggap ada penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan.
"Kami melihat ini tidak apa-apa. Kalau sementara ini rupiahnya stabil di Rp 9.700 karena yang utama karena mencerminkan fundamentalnya dan tidak terjadi volatilitas yang terlalu ekstrem," tambahnya.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), sepekan lalu, rupiah terus merosot dari Rp 9.335 menjadi Rp 9.753 per dollar AS. Di awal pekan ini, rupiah terus merosot ke Rp 9.756, tetapi hari ini sudah sedikit menguat di level Rp 9.743 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.