Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan BBM Bersubsidi Masih Perlu Dimatangkan

Kompas.com - 13/04/2013, 10:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat kabinet terbatas mengenai kebijakan pengendalian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam menjaga keseimbangan fiskal yang digelar di Istana Cipanas, Jumat (12/4/2013), belum menghasilkan kesimpulan. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku pimpinan rapat meminta agar hasil sementara pertemuan tersebut dimatangkan dan diperdalam.

“Semalam kami ratas (rapat terbatas) sampai jam 23.00 WIB, masih belum sampai pada keputusan. Bapak Presiden minta diperdalam dan dimatangkan dalam beberapa hari ke depan,” kata Julian melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/4/2013).

Rapat pada Jumat malam tersebut juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, serta sejumlah menteri, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Politk, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Kemungkinan, Presiden dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II akan kembali menggelar rapat soal BBM tersebut di Istana Cipanas pada malam ini.

“Sementara (rapat itu) masih tentatif rencananya,” tambah Julian.

Senada dengan Julian, Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Firmanzah mengungkapkan, kebijakan BBM ke depan masih dalam proses pematangan, pendetilan hitung-hitungannya, serta mempertimbangkan kesiapan di lapangan.

“Juga penyempurnaan skema kompensasi kepada masyarakat miskin,” katanya.

Terkait dengan kebijakan BBM, sebelumnya Yudhoyono mengungkapkan, salah satu opsi mengatasi tingginya anggaran subsidi BBM adalah dengan menaikan harga BBM bersubsidi. Jika dinaikkan, menurutnya,  pemerintah masih mempertimbangkan apakah kenaikan itu dipukul rata atau hanya untuk masyarakat yang tidak layak menerima subsidi.

Jika memang harga BBM dinaikkan, Presiden memastikan akan ada kompensasi bagi rakyat yang terkena imbas. Ia pun meminta kepada semua pihak yang selama ini mendorong harga BBM dinaikkan tidak berubah sikap nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    Whats New
    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    Whats New
    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    Whats New
    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Earn Smart
    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Whats New
    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Whats New
    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Whats New
    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Whats New
    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Whats New
    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Whats New
    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com