Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Penunjukan Plt Menkeu Akan Hambat Birokrasi

Kompas.com - 19/04/2013, 16:35 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi DPR XI Harry Azhar Aziz mengatakan, penunjukan Hatta Rajasa sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo hanya akan menghambat birokrasi di jajaran Kementerian Keuangan. Sebab, semua aturan yang terkait keputusan menteri harus diteken oleh menteri definitif.

"Saya tidak tahu bagaimana pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait ini. Tapi kalau hanya Plt, maka Hatta tidak bisa menandatangani semua keputusan terkait Menteri Keuangan. Ini akan menghambat birokrasi," kata Harry kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Harry mengatakan, keputusan seperti penjabaran cukai rokok yang sudah siap diteken oleh Menteri Keuangan nantinya akan mentah lagi. Sebab, jika aturan tersebut siap dijadikan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), maka menteri definitiflah yang bisa meneken aturan tersebut. Jika hanya Plt, maka Hatta nanti hanya bisa mengeluarkan surat edaran, undangan atau lainnya yang tidak terkait tentang keputusan.

"Saya belum tahu berapa lama jabatan Plt ini akan ada. Tapi bagaimanapun ini akan menghambat birokrasi di Kementerian Keuangan," jelasnya.

Seharusnya, sebut dia, staf khusus Presiden bisa mengingatkan soal hal ini. Atau memang staf khusus atau Presiden sendiri menganggap bahwa hal ini adalah hal lumrah. "Atau malah nanti Presiden bisa memiliki wewenang untuk menandatangani setiap keputusan di Kementerian Keuangan. Secara hierarki sebenarnya bisa. Tapi apakah Dirjen-dirjen harus datang ke istana untuk meminta persetujuan dari Menteri Keuangan atau malah Presiden sekaligus menjabat sebagai Menteri Keuangan sendiri," katanya.

Di tahun ini, menteri keuangan definitif harus membuat dan menandatangani empat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik untuk APBN 2013, APBN 2013, APBN-Perubahan 2014 dan APBN 2015. "Seharusnya lebih baik Presiden memilih satu nama baru untuk Menteri Keuangan yang kosong ini. Atau malah Presiden belum bisa tentukan nama dan malah ragu dengan calon yang ada. Padahal Menteri Keuangan nanti harus meneken empat APBN," jelasnya.

Agus Martowardojo akan dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam waktu dekat. Sebab pada 23 Mei mendatang, Agus akan resmi menjadi Gubernur BI periode 2014-2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com