Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak Kebijakan Dua Harga BBM Versi Kurtubi

Kompas.com - 24/04/2013, 11:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan pemerintah membuat dua harga untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mendatangkan kritik dari Kurtubi, pengamat perminyakan dari Center for Petroleum and Economic Study.

Kurtubi mengatakan, dua harga BBM bersubsidi itu akan memicu aktivitas penimbunan minyak. "Percayalah, ini (rencana) itu akan sangat sulit bagi pemerintah untuk mengontrolnya," ujar Kurtubi kepada Kontan, Rabu (24/4/2013).

Sebab, kata Kurtubi, kendaraan umum dan sepeda motor bisa membeli BBM subsidi Rp 4.500 per liter, sedangkan kendaraan pribadi membeli BBM subsidi seharga Rp 6.500 per liter. Perbedaan harga inilah yang dinilai bisa memicu penyalahgunaan dengan cara membeli BBM subsidi Rp 4.500 per liter, kemudian menjualnya dengan harga Rp 6.500 per liter.

Persoalan lain, menurut Kurtubi, adalah kebijakan BBM subsidi dua harga akan membuat kekacauan lalu lintas. Selisih harga BBM subsidi antara roda dua dan roda empat bisa mendorong pemilik mobil beralih ke sepeda motor. "Masyarakat tetap enggan menggunakan transportasi publik," pungkas Kurtubi.

Selain memberikan kritik terhadap rencana kebijakan dua harga BBM subsidi, Kurtubi juga mengkritik rencana kebijakan kompensasi yang dipersiapkan pemerintah. Perlu diketahui, ada tiga kebijakan yang akan diusung pemerintah, yakni program beras rakyat miskin (raskin), bantuan siswa miskin, dan program keluarga harapan.

"Saya paham semangat mengurangi subsidi BBM, termasuk keinginan meringankan beban rakyat menghadapi kenaikan harga BBM. Tapi, bukan begitu (kompensasi) caranya," kata Kurtubi.

Masalah subsidi BBM memang sering menjadi polemik di Indonesia. Tahun lalu, pemerintah kelimpungan karena subsidi BBM yang dikeluarkan membengkak dari alokasi yang dianggarkan dalam APBN. (Adhitya Himawan/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    Whats New
    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Whats New
    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Whats New
    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

    Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

    Whats New
    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

    Whats New
    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

    Whats New
    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

    Whats New
    OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

    OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

    Whats New
    OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

    OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

    Whats New
    Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

    Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

    Whats New
    Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

    Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

    Whats New
    OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

    OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

    Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com