JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat, Standard& Poor's (S&P) memangkas peringkat utang Indonesia ke stable outlook dari sebelumnya positive outlook, lantaran Indonesia tidak tanggap dalam memanfaatkan momentum ekonomi, yang dalam hal ini menaikkan harga BBM bersubsidi.
Dalam pernyataannya, S&P mengungkapkan bahwa peringkat utang Indonesia untuk jangka panjang menjadi 'B+' dan untuk jangka pendek menjadi 'B', kendati peringkat untuk risiko negara tidak berubah, yaitu 'BBB-'.
"Revisi peringkat menjadi stable outlook mencerminkan bahwa Indonesia menyia-nyiakan momentum untuk mendorong perekonomian yang lebih baik," tulis S&P Kamis (2/5/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.