Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompensasi BBM Dikritisi

Kompas.com - 08/05/2013, 03:18 WIB

Jakarta, Kompas - Kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi bakal dikritisi saat pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat. Belajar dari pengalaman, manfaat kompensasi uang tunai lebih banyak dikapitalisasi rezim penguasa. Oleh sebab itu, partai lainnya akan berhati-hati.

Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi wewenang pemerintah. Namun kompensasi berupa bantuan langsung sementara masyarakat membutuhkan anggaran, dan harus meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena belum dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2013.

Pemerintah akan memasukkan Rancangan APBN Perubahan Tahun 2013 ke DPR, minggu kedua Mei ini. Revisi dilakukan bukan sebatas adanya usulan dana kompensasi, melainkan juga karena sejumlah asumsi APBN Tahun 2013 tidak relevan lagi dengan kondisi riil.

Diwawancarai terpisah di Jakarta, Selasa (7/5), sejumlah anggota Komisi XI DPR umumnya sepakat dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun, soal kompensasi untuk rakyat miskin, mereka berpendapat bahwa itu harus benar-benar bebas dari kampanye politik.

”Fraksi Partai Golkar belum ada rapat tentang itu. Tapi saya pribadi setuju kompensasi. Yang penting masanya maksimal 6 bulan. Kalau satu tahun, itu kampanye,” kata anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golongan Karya Nusron Wahid.

Abdilah Fauzi Achmad dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), berpendapat, kenaikan harga BBM bersubsidi sudah selayaknya dibarengi kompensasi untuk rakyat miskin. Namun, yang harus dipastikan adalah bahwa kompensasi tidak digunakan sebagai kampanye politik.

Muhammad Hatta dari Fraksi Partai Amanat Nasional menyatakan tidak setuju kompensasi. Menurut dia, efisiensi anggaran dari kenaikan harga BBM bersubsidi dialihkan ke proyek pembangunan infrastruktur yang punya efek ekonomi luas.

Sementara itu, Arif Budimanta Sebayang dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan, kompensasi yang sifatnya adalah bantuan untuk rakyat sudah menjadi tugas negara. Dengan demikian, hal itu tidak perlu dikaitkan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Arif tidak setuju rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi karena waktunya tidak tepat. Di antaranya adalah bahwa tahun ini harga minyak dunia cenderung turun.

Jumpa pimpinan partai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com