Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Makanan ke AS, Mainkan Sentimen "Obama"

Kompas.com - 10/05/2013, 11:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspor makanan dan minuman ke Amerika Serikat sebaiknya menggunakan sentimen Barack Obama yang kini menjadi Presiden Amerika untuk periode ke-2 karena Obama pada masa kecilnya pernah tinggal dan sekolah di Indonesia.

"Disarankan agar Indonesia dapat menjajaki penggunaan sentimen Obama sebagai Presiden yang sebagian masa kecilnya dilalui di Indonesia," kata Pradnyawati, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Ditjen PEN Kemendag di Jakarta, Jumat (10/5/2013).

Ia mengatakan, hal itu setelah melakukan misi dagang dan promosi produk makanan dan minuman (Mamin) ke Toronto, Kanada dan Los Angeles, Amerika Serikat, 30 April - 8 mei 2013, bersama Ketua Umum GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia) Adhi Lukman dan beberapa anggotanya.

Menurut Pradnyawati, negara-negara yang telah lebih dahulu berhasil dalam pemasaran produk dengan memanfaatkan sentimen emosional antara lain Vietnam, Armenia, Korea, dan Jepang.

"Promosi dan misi dagang ini terkait dengan upaya mengembalikan lagi neraca perdagangan Indonesia yang negatif pada 2012, padahal sejak 1961, neraca perdagangan selalu positif (surplus)," katanya.

Agenda Misi Penjualan tersebut terdiri atas forum bisnis, one-on-one business meeting, peninjauan pasar produk makanan dan minuman di pasar modern wilayah Los Angeles, serta studi banding ke kantor dan gudang importir dan distributor.

Forum bisnis dilaksanakan pada 6 Mei 2013 di Auditorium Gedung KJRI di Los Angeles dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan sektor makanan dan minuman Indonesia dan AS.

Selain peserta dari Indonesia terdapat 5 (lima) perusahaan yang telah memiliki representative office di wilayah Amerika yaitu Indofood (noodles), Coffindo (kopi), Tripper (spices, seasoning), Simpang Asia (Indonesian Restaurant) dan G-Land Joyo’s Surf Camp (calon distributor).

Kegiatan tersebut menghadirkan pula importir besar dan distributor produk makanan dan minuman di AS yaitu Wira Corp, Empire International dan Takari International Inc.

Menurut Pradnyawati, Konsul Jenderal RI di Los Angeles Hadi Martono mengemukakan pantai Barat AS adalah wilayah yang banyak dihuni masyarakat pendatang (imigran) dengan selera produk makanan dan minuman beragam dan dapat menjadi peluang yang baik bagi produk Indonesia untuk memasuki wilayah tersebut.

Hingga saat ini produk makanan dan minuman dari Asia Tenggara dan telah populer adalah Thailand, di antaranya jenis saus sambal yang sudah menjadi brand flavor produk chips di AS dan pemasok food service industry.

Diharapkan dengan kegiatan misi penjualan ini, produk makanan dan minuman Indonesia dapat memperluas aksesnya di pasar AS dan pada akhirnya mampu meningkatkan ekspor Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com