Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta DPR Maklumi Kompensasi Uang Tunai

Kompas.com - 13/05/2013, 11:20 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar Dewan Perwakilan Rakyat bisa memaklumi rencana pemerintah memberikan kompensasi uang tunai jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan. Kompensasi uang tunai diperlukan sebagai proteksi sosial.

"Beliau (Presiden) memohon DPR memaklumi tentang aspek proteksi sosial seperti bantuan beras miskin, uang tunai selama sekian bulan," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso seusai pertemuan antara Presiden dan jajarannya dengan pimpinan DPR di Kantor Presiden, Jakarta, Senin ( 13/5/2013 ).

Pertemuan tersebut atas inisiatif Presiden. Pertemuan membahas Rancangan APBN Perubahan 2013 , khususnya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain Priyo, pimpinan DPR lain yang hadir, yakni Marzuki Alie, Pramono Anung, Taufik Kurniawan, dan Khotibul Iman. Adapun Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Menurut Priyo, DPR bisa memaklumi rencana pemberian kompensasi tersebut. Hanya saja, kata dia, perlu ada mekanisme yang jelas agar program bantuan langsung sosial masyarakat (BLSM) tidak dijadikan politik pencitraan kelompok tertentu menjelang pemilu 2014 . Selain itu, program tersebut juga hanya berlangsung sekitar setengah tahun.

"Nanti kalau ada bantuan uang tunai sekian bulan dan DPR setuju, itu betul-betul murni persetujuan bersama DPR dengan pemerintah. Jadi bukan hanya persetujuan sepihak dari pemerintah," kata politisi Partai Golkar itu.

Dipercepat

Marzuki mengatakan, pemerintah akan memasukkan RAPBNP 2013 ke DPR Selasa besok. DPR dan pemerintah, kata dia, akan mempercepat pembahasan RAPBN 2013 agar pemerintah bisa segera menaikkan harga BBM.

Jika sesuai ketentuan paling lama pembahasan berlangsung 1 bulan, kata Marzuki, ditargetkan UU APBNP 2013 sudah bisa disahkan awal Juni 2013 . "Saya kira masyarakat sudah tahu bahwa harga BBM saat ini sudah sangat membebani pemerintah karena subsidinya meningkat tajam," kata Marzuki.

Seperti diberitakan, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter. Jika direalisasikan, pemerintah akan memberikan kompensasi uang tunai dalam program BLSM sebesar Rp 150.000 per bulan per keluarga yang berhak menerima. BLSM direncanakan diberikan selama empat bulan.

Artikel terkait dapat dibaca dalam topik: Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

    Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

    Whats New
    Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

    Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

    Whats New
    LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

    LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

    Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

    Spend Smart
    Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

    Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

    Whats New
    Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

    Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

    Whats New
    Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

    Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

    Whats New
    Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

    Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

    Whats New
    Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

    Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

    Whats New
    Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

    Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

    Whats New
    Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

    Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

    Whats New
    Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

    Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

    Work Smart
    Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

    Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com