Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim BLSM Bisa Turunkan Kemiskinan

Kompas.com - 13/05/2013, 13:25 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim program bantuan langsung sosial masyarakat (BLSM) tidak hanya akan membantu masyarakat miskin ketika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikan, namun juga akan menurunkan angka kemiskinan. Untuk itu, program BLSM harus tetap berjalan jika harga BBM bersubsidi dinaikkan.

"Dengan cara-cara pemberian kompensasi seperti ini kenaikan angka kemiskinan bisa kita cegah. Bahkan, ada kemungkinan menurun," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Kantor Presiden, Senin ( 13/5/2013 ).

Agung menjelaskan, jika harga premium naik sekitar Rp 6.000 per liter, pemerintah berencana memberikan kompensasi sebesar Rp 150.000 per bulan kepada setiap keluarga yang berhak menerima. Ada 15,5 juta rumah tangga yang akan menerima BLSM selama 4-5 bulan bagi mereka yang berpenghasilan Rp 10.000-Rp 20.000 per hari.

"Sebanyak 15,5 juta rumah tangga sasaran itu ekuivalen dengan 62 juta jiwa atau sekitar 25-30 persen penduduk Indonesia yang berpenghasilan rendah sekitar Rp 10.000 per hari. Rp 10.000 buat apa? Enggak bisa nabung. Ketika gejolak harga, dia kelabakan," kata Agung.

Agung menambahkan, ada tiga kompensasi lain yang akan dijalankan jika harga BBM dinaikkan, yakni penambahan beras miskin, beasiswa, dan program keluarga harapan (PKH). Beras miskin dan PKH akan dikoorinasikan Kementerian Sosial, beasiswa di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun BLSM akan diserahkan melalui kantor pos.

Dari empat program itu, tambah Agung, hanya BLSM yang masih menjadi pro dan kontra sehingga perlu sosialisasi. Untuk menyelesaikan pro dan kontra, tambahnya, pembahasan kompensasi perlu segera diselesaikan sehingga tidak mengakibatkan perdebatan panjang.

"Agar tidak menimbulkan kecurigaan, bisa saja (BLSM) diserahkan secara terbuka. Pemerintah sudah mengatakan silahkan, kalau perlu diawasi bersama. Menteri Sosial (Salim Segaf) kan dari PKS, Menkokesra (Agung) dari Golkar, Menteri Perekonomian (Hatta Rajasa) dari PAN. Tidak ada dari partai pemenang (Demokrat). Untuk apa lagi dicurigai?," pungkas Agung.

Seperti diberitakan, masalah kompensasi akan dibahas bersama DPR dalam penyusunan Rancangan APBN Perubahan 2013. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap pembahasan RAPBNP dipercepat sehingga bisa disahkan menjadi undang-undang awal Juni 2013 . Dengan demikian, harga BBM bisa dinaikkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Whats New
    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    Rilis
    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Work Smart
    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Whats New
    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Whats New
    Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

    Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

    Whats New
    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Whats New
    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Whats New
    Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

    Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

    Whats New
    IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

    IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com