Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ambil Untung, Bursa AS Turun

Kompas.com - 17/05/2013, 07:26 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Kamis (15/5/2013) waktu setempat (Jumat pagi WIB), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini, setelah laporan laba Walmart dan beberapa data ekonomi mengecewakan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 42,47 poin (0,28 persen) menjadi 15.233,22.

Indeks berbasis luas S&P 500 terkoreksi 8,31 poin (0,50 persen) menjadi 1.650,47, sedangkan indeks komposit Nasdaq melemah 6,37 poin (0,18 persen) menjadi 3.465,24.

Pada perdagangan Rabu, Dow dan S&P 500 ditutup di level tertinggi sepanjang sejarah.

Kerugian Kamis terjadi setelah raksasa ritel Walmart melaporkan keuntungan mengecewakan dan mengisyaratkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan pada kuartal kedua.

Investor juga mencermati kenaikan klaim pengangguran awal sebanyak 32.000 menjadi 360.000. Izin mendirikan bangunan baru melonjak pada April, namun pembangunan perumahan baru anjlok.

Sebagian besar data "lebih menunjukkan pada sisi mengecewakan dan dapat memberikan alasan bagi pasar untuk menjual," kata Andrew Fitzpatrick, direktur investasi pada Hinsdale Associates, sebuah perusahaan manajemen uang.
     
"Ada juga banyak momentum positif baru-baru ini dan saya pikir pasar mengambil sedikit istirahat di sini."

Saham Walmart turun 1,7 persen setelah perusahaan melaporkan bahwa penjualannya di toko-toko AS menurun pada kuartal fiskal pertama karena pajak gaji yang lebih tinggi mengurangi belanja konsumen. Perusahaan juga mengalami peningkatan biaya internasional.

Saham Cisco, komponen Dow lainnya, meroket 12,6 persen setelah melaporkan kenaikan 6,3 persen pada laba per saham, menjadi 51 sen,  mengalahkan perkiraan 49 sen, dengan kenaikan 5,4 persen pada pendapatan meskipun menyebut lingkungan ekonomi lambat.

Berkshire Hathaway turun 1,1 persen setelah S&P menurunkan peringkatnya menjadi AA dari AA+, menunjuk  ketergantungan berat pada operasi asuransi untuk pendapatan dividennya yang mantap.

Perusahaan minyak Hess menyerah 2,1 persen setelah mencapai kompromi dengan hedge fund Elliott Management Corp. di mana perusahaan akan memiliki delapan direksi baru dari  14-anggota dewan direksinya,  termasuk tiga dipilih oleh Elliott.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com