Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Iklim Investasi yang Sehat

Kompas.com - 21/05/2013, 02:55 WIB

Jakarta, Kompas - Menteri Keuangan M Chatib Basri dengan pengalamannya sebagai ekonom yang profesional dan nonpartisan, diharapkan bisa terus menjaga iklim investasi yang sehat. Chatib juga lebih bebas dan tanpa beban dalam menjaga fiskal dan menerapkan kebijakan yang lebih pro infrastruktur.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/5), menegaskan, Menkeu Muhamad Chatib Basri harus memahami bagaimana cara perusahaan-perusahaan bisa tumbuh sehat. ”Kalau ada tantangan, kita berikan suatu kelonggaran, beri mereka peluang untuk menghadapi tantangan itu,” ujar Hatta.

Hatta mengungkapkan, pada praktiknya, kebijakan penciptaan iklim investasi yang sehat dibuat oleh Menko Perekonomian. Kebijakan ini biasanya perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan insentif baru. ”Nanti Menkeu dan BKF (Badan Kebijakan Fiskal) menganalisis kebijakan apa yang paling baik dalam menghadapi situasi yang ada,” katanya.

Ia mengingatkan, persoalan iklim investasi sangat penting karena dalam waktu tidak lama lagi, Indonesia akan menjadi anggota masyarakat ASEAN. ”Pada tahun 2015, ASEAN akan menjadi pasar tunggal. Artinya, di mana pun investor meletakkan investasinya di antara 10 negara ASEAN, maka pasarnya adalah ASEAN. Maka, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi kita juga harus menjadi pusat produksi. Peran Menkeu sangat besar,” ujar Hatta.

Sementara, Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Jember Rudi Wibowo mengatakan, Chatib diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dari aspek penawaran (supply side), tidak sekadar mengandalkan permintaan (demand side) dalam produksi pertanian.

Oleh karena itu, ke depan potensi sumber daya pertanian bisa dikuatkan melalui kebijakan sektor keuangan bersahabat. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mendorong sektor keuangan dalam pengembangan infrastruktur terutama yang terkait sektor pertanian, untuk mewujudkan kelancaran arus barang dan jasa.

Mendukung pertumbuhan industri manufaktur dalam rangka memberi nilai tambah sektor pertanian. Kalau sektor manufaktur tidak berkembang akan menjadi penghambat. Juga mendorong akses permodalan yang lebih bersahabat ke sektor ini.

Helmi Arman, analis ekonomi Citi, menilai Chatib yang berlatar belakang akademisi, menunjukkan netralitas individu dari sisi profesionalitas. Dia bisa bekerja lebih baik daripada individu yang terikat di partai politik.

”Tidak ada masa bulan madu bagi Menteri Keuangan yang baru. Dalam hitungan hari, ia harus memulai pembahasan tentang anggaran di DPR,” kata Helmi.

Pembahasan anggaran penting, sehubungan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kenaikan harga BBM ini akan dikompensasi dengan bantuan bagi masyarakat, yang dimasukkan dalam APBN-Perubahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com