Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Orang Singapura Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 23/05/2013, 17:32 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) menobatkan pendapatan rata-rata orang Singapura sebagai yang tertinggi di dunia, yang didasarkan pada pendapatan per kapita dan kemampuan daya beli (purchasing power parity) negara tersebut.

IMF mencatat rata-rata pendapatan tiap orang Singapura dalam setahun mencapai 61.567 dollar AS (sekitar Rp 601,32 juta). Jumlah tersebut meningkat 2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan pendapatan itu, Singapura mengungguli 4 negara di bawahnya, Norwegia, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Swiss.

Norwegia sebagai pesaing terdekat terpaut tipis dengan 56.663 dollar AS. Sementara itu, Amerika Serikat masih bercokol di posisi lima besar meskipun negara ini dirundung kelesuan ekonomi.

Dalam riset itu, IMF juga memprediksi kekayaan orang Singapura akan terus meningkat hingga mencapai 77.000 dollar AS di tahun 2018. Di sisi lain, Pemerintah Singapura terus memperkokoh posisinya sebagai hub bisnis konglomerasi internasional untuk menarik berbagai perusahaan multinasional menanamkan modalnya negeri Merlion ini.

Fenomena lain yang juga menjadi perhatian IMF adalah semakin dibidiknya Singapura sebagai "tax haven". Dengan pajak yang relatif rendah, orang superkaya dari berbagai belahan dunia memilih hijrah dan tinggal di Singapura. Pendiri Facebook Eduardo Saverin dan pengusaha properti Australia Brett Blundy merupakan sekian dari banyak contoh.

Selain itu, diprediksi dalam rentang waktu 10 tahun ke depan, Singapura akan mengalahkan Swiss sebagai pusat orang-orang kaya menyimpan harta kekayaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com