Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Utang, Saratoga Incar Dana Rp 2,3 Triliun dari IPO

Kompas.com - 29/05/2013, 14:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Saratoga Investama Sedaya Tbk akan melakukan penawaran publik perdana (initial public offering/IPO) pada akhir Juni mendatang dengan target perolehan dana sekitar Rp 1,8 triliun- Rp 2,3 triliun.

Direktur Utama PT Indo Premier Securities, Moleonoto, mengatakan, langkah yang diambil Saratoga untuk IPO dinilai tepat sebagai sebuah perusahaan investasi, apalagi belum ada perusahaan pembanding untuk membandingkan harga saham tersebut.

"Kami menawarkan harga saham Saratoga sekitar Rp 6.100-7.800 per saham," kata Moleonoto saat konferensi pers di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Moleonoto menambahkan, perseroan akan melepas saham ke publik sebesar 271 juta hingga 430,883 juta lembar saham atau sekitar 10-15 persen dari modal ditempatkan. Presiden Direktur Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga Uno, menambahkan, dana tersebut akan dialokasikan untuk melunasi utang bank entitas anak usaha (PT Saratoga Sentra Business) sebesar 50 juta dollar AS yang akan jatuh tempo Januari 2014.

Sekitar 15 persen dari total dana hasil IPO akan digunakan untuk melunasi utang perseroan ke PT Rasi Unggul Bestari sehubungan dengan akuisisi saham tambahan PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM).

Sementara itu, sisanya untuk mendanai kegiatan investasi lainnya, terutama dalam tiga sektor kunci, yaitu sumber daya alam, infrastruktur, dan produk serta layanan jasa konsumen, termasuk 8,3 juta dollar AS untuk memberi pinjaman kepada PT Lintas Marga Sedaya melalui PT Bhaskara Utama Sedaya yang diperkirakan akan dilakukan pada kuartal III-2013.

"Kami akan roadshow menawarkan saham ini ke Kuala Lumpur hingga Singapura. Harga pastinya bisa diketahui akhir minggu depan," tambahnya. Penawaran saham ini akan dibagi rata ke investor domestik dan asing. Untuk masa penawaran 29 Mei-6 Juni 2013, perkiraan masa penawaran 19-20 Juni 2013, tanggal penjatahan 21 Juni 2013 dan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia di 25 Juni 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com