Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Para Pemenang Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013

Kompas.com - 30/11/2013, 08:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Guna meningkatkan daya saing produk pertanian mengahadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013.

Acara yang digelar ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan pemerintah untuk memotivasi dan menggalang peran dan partipasi masyarakat dalam menghasilkan produk pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing.

Para penerima anugerah adalah mereka yang memiliki keunggulan dalam inovasi produk, pemasaran dan manajemen bisnis, juga kepada produk segar yang memiliki daya saing.

Penghargaan juga diberikan kepada perusahaan yang peduli terhadap pembangunan sektor pertanian, baik dalam kerangka kemitraan maupun tanggung jawab sosial perusahaan.

"Diharapkan pelaku usaha dapat meningkatkan motivasi agar terus berusaha menghasilkan produk berkualitas," kata Pelaksana Tugas Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementan Haryono di Gedung F Kantor Pusat Kementan, Kamis (28/11/2013).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Suswono mengapresiasi acara Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 ini. Menurutnya, penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi pelaku usaha untuk senantiasa berkontrubusi dalam peningkatan daya saing produk pertanian.

"Melalui kegiatan pemberian Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing ini, saya berharap dapat menjadi motivator kepada pelaku usaha, untuk dapat terus berprestasi dan berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian," ujarnya.

Penerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 ini memperoleh penghargaan berupa trofi dan tabungan senilai Rp 15 juta. Selain itu, para pemenang juga akan dipublikasikan di media massa dan memperoleh pembekalan dari pakar pemasaran Hermawan Kartajaya. Adapun para penerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 adalah:

Kategori Inovasi Produk Tanaman Pangan:
- Rengginang Ubi Mekar Sari Perkebunan
- Minuman Herbal Healthy Sweet Hortikultura
- Kerupuk Kulit Pisang Seruni Produk Peternakan
- Rendang Telur Kokoci

Kategori Inovasi Pemasaran Tanaman Pangan
- Keripik Singkong Kreasi Lutvi Perkebunan:
- Greentea Rice Cracker Arafa Tea Hortikultura:
- Jahe Merah Instan Enam Putri Peternakan:
- Telur Asin Surya Abadi

Kategori Manajemen Bisnis Tanaman Pangan:
- Kerupuk Singkong Cassanatama Naturindo Perkebunan:
- Bubuk Coklat Chokato Hortikultura:
- Minuman Herbal Jamsi Peternakan:
- Rendang Telur Kokoci

Kategori Produk Segar Berdaya Saing
- Belimbing Karang Sari

Kategori Program CSR
- PT HM Sampoerna Tbk

Kategori Kemitraan Produktif Berkelanjutan
- PT Nestle Indonesia

Kategori Kemitraan Produktif Prospektif
- CV Inagro Jinawi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com